Berita , D.I Yogyakarta , Kesehatan
Cuaca di Sleman Masih Tak Menentu, Dinkes Imbau Hindari Minum Es
HARIANE - Menurut prakiraan cuaca di Sleman, bulan Juli ini telah memasuki musim kemarau.
Namun, di beberapa wilayah masih dijumpai cuaca buruk di Jogja termasuk Kabupaten Sleman yang mendadak turun hujan di waktu-waktu tak menentu.
Berdasarkan data analisa dari Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, hujan di musim kemarau yang terjadi di beberapa wilayah DIY ini masih akan terjadi.
Kepala Stasiun Meteorologi BMKG Yogyakarta, Warjono mengatakan, cuaca di Sleman yang tak menentu di mana terjadi hujan di musim kemarau saat ini dipicu gangguan di atmosfer.
"Ada gangguan atmosfer berupa MJO (Maden Jullian Oscillation) DNA gelombang Kelvin," kata Warjono belum lama ini.
Salah satu dampak dari perubahan cuaca di musim pancaroba ini adalah masyarakat mudah diserang flu dan demam karena daya tahan tubuhnya yang kurang fit.
Dampak Cuaca di Sleman Terhadap Kesehatan Masyarakat
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman, dr Khamidah Yuliati menyampaikan, di tengah cuaca yang tergolong ekstrim ini pihaknya menyarankan masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuhnya dengan berolahraga, menjaga asupan makanan, dan mengonsumsi air putih dengan cukup.
"Intinya adalah siapkan daya tahan tubuh yang baik dengan olahraga, makan yang sehat, minum yang cukup. Kelihatannya minum itu sepele, tapi kalau kurang minum dan cairan menjadikan kita kurang fit,” kata Yuli, Senin, 10 Juli 2023.
Terkait konsumsi air putih ini, Yuli menyarankan agar masyarakat mengonsumsi dalam kadar suhu ruangan atau hangat.
Sebab, apabila masyarakat memaksakan diri mengonsumsi es di tengah cuaca terik dapat memperlebar pembuluh darah atau vasodilatasi.
“Kalau tiba-tiba disiram air dingin, pembuluh darah seperti kontraksi dan tekanannya agak naik, sehingga menyebabkan pusing. Perubahan suhu yang cepat dalam tubuh pembuluh darahnya kaget,” jelasnya.