HARIANE- Wajah Subagio terlihat semringah. Teriknya matahari tak membuatnya bermalas-malasan. Warga Nglampengan, Temuwuh, Dlingo Bantul ini adalah salah satu pekerja dalam program padat karya dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul di dusun setempat.
Bersama dengan puluhan warga yang lain, Subagio mengerjakan proyek pembuatan talud sepanjang 73 meter yang berada di RT 03 dan RT 05 Dusun Nglampengan.
“Senang sekali dapat padat karya,” kata Subagio yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang kayu ini, kepada Harine.com beberapa waktu lalu.
“Coba bayangkan kalau warga mengeluarkan biaya sendiri untuk proyek ini. Berapa kami harus iuran,” kata Subagia lagi.
“Maturnuwun diberi padat karya, kami senang banget. Sudah dapat talud, kami juga dapat bayaran,” ucapnya.
Hal yang sama diungkapkan oleh Sigit, warga yang lain. Pengusaha mebel ini mengaku demi rela lembur demi mensukseskan padat karya ini.
“Kalau siang ikut pada karya. Kalau malam baru nukang, lembur. Rata-rata kami berprofesi sebagai tukang kayu,” kata Sigit.
Sigit berharap, ke depan progam pembangunan fisik semacam ini terus dilanjutkan.
Menurutnya masih banyak talud atau jalan di wilayanya yang perlu disentuh proram padat karya semecam ini. “Harapanya program ini terus berlanjut,” ujarya.
Untuk diketahui program padat karya tahu ini dilaksanakan di 300 titik yang tersebar di 17 kapanewon.
Sebelumnya Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Bantul Istirul Widiastuti mengatakan pelaksanaan program padat karya ini akan melibatkan warga miskin dan pengangguran.