Berita
Delapan Kali Terjadi di Pesisir Selatan Jawa, BMKG Ingatkan Potensi Tsunami di Yogyakarta
HARIANE - Usai gempa Jogja magnitudo 6 pada 30 Juni 2023, BMKG memperingatkan potensi tsunami yang dapat terjadi di pesisir selatan Jawa.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono mengungkapkan telah terjadi tsunami sebanyak delapan kali yang tercatat sejak tahun 1800-an di pantai selatan Jawa.
Daryono menjelaskan jika Yogyakarta merupakan wilayah yang rawan terjadi bencana gempa dan tsunami karena dikelilingi sumber gempa aktif.
“Yogyakarta merupakan kawasan seismik aktif dan kompleks karena baik dari laut maupun darat terdapat sumber gempa yang potensial,” ujar Daryono pada jumpa pers Gempa Yogyakarta, 30 Juni 2023.
Ia mengungkapkan terdapat sumber gempa zona subduksi yang berada di laut, sedangkan di darat terdapat sesar opak yang sama-sama masih aktif.
Sebagai informasi, sesar opak pernah memicu gempa magnitudo 5,9 yang mengguncang Yogyakarta dan sekitarnya pada 27 Mei 2006.
Gempa Yogyakarta tahun 2006 tersebut menewaskan sekitar 6 ribu warga dan ratusan ribu dilaporkan menderita luka-luka.
Sedangkan, gempa tektonik yang terjadi 30 Juni 2023 ini berasal dari zona subduksi laut yang masih aktif.
“Gempa Jogja malam ini merupakan alarm bahwa zona subduksi Jawa memang masih aktif,” jelas Daryono.
Selain itu, di Yogyakarta juga terdapat megathrust atau daerah pertemuan lempeng yang dapat memicu gempa besar.
“Sejak tahun 1800 zona megathrust Yogyakarta sudah memicu gempa sebanyak 12 kali,” ujar Daryono.
Gempa terakhir yang dipicu megathrust tersebut terjadi pada 2 September 2009 yang berpusat di Tasikmalaya, Jawa Barat dengan magnitudo 7,8.