Berita , D.I Yogyakarta

Dijuluki Profesor Pisang Asal Bantul, Begini Kiprah Mbah Lasiyo di Dunia Pertanian

profile picture Yohanes Angga
Yohanes Angga
Dijuluki Profesor Pisang Asal Bantul, Begini Kiprah Mbah Lasiyo di Dunia Pertanian
Dijuluki Profesor Pisang Asal Bantul, Begini Kiprah Mbah Lasiyo di Dunia Pertanian. Foto/Yohanes Angga.

HARIANE - Mbah Lasiyo, pria asal Dusun Ponggok, Kalurahan Sumbermulyo, Kapanewon Bambanglipuro, Bantul dikenal sebagai seorang petani yang mendedikasikan waktunya untuk membudidayakannya tanaman pisang. Bahkan, berkat sejumlah inovasinya, ia diberi julukan profesor pisang oleh sebagian masyarakat.

Kisahnya dimulai pasca gempa bumi yang sempat memporak-porandakan wilayah DIY pada tahun 2006 silam. Dengan semangat dan ketekunannya, ia berhasil membangkitkan kembali daerahnya dengan budidaya tanaman pisang. 

Lelaki yang hanya lulusan SD ini sudah menekuni dunia pertanian sejak tahun 1996. Di daerahnya, masyarakat banyak yang menanami lahan pertanian dengan tanaman holtikultura. Namun, sejak terjadinya gempa, lahan pertanian yang subur banyak ditinggalkan oleh pemiliknya. 

Tak ingin terus berlarut dalam keterpurukan, Lasiyo mengusulkan kepada kepala desa agar warga menanam pisang. Tujuannya, selain bisa dijual, tanaman pisang cenderung lebih gampang untuk dibudidayakan.

Ide Mbah Lasiyo itupun rupanya disambut baik oleh kepala desa hingga dirinya dan warga sekitar mendapatkan bantuan. Usahanya itu semakin gencar hingga bisa membudidayakan puluhan varietas pisang.

Setidaknya, ada sekitar 15 varietas pisang yang saat ini dibudidayakan oleh Mbah Lasiyo. Bibit-bibit itu kemudian ia pasarkan ke sejumlah daerah di Indonesia.

Bukan hanya andal dalam membuat bibit, Mbah Lasiyo banyak melakukan uji coba menciptakan kreasi pupuk organik secara mandiri. Hal ini kemudian menjadikannya dijuluki sebagai profesor pisang.

Inovasinya itu di bidang penanaman pisang rupanya menarik perhatian dari negara luar. Mbah Lasiyo berhasil mewakili Indonesia dalam ajang Salone del Gusto Terra Madre tahun 2016 di Italia.

 

1
Ads Banner

BERITA TERKINI

Tertunduk Lesu, Begini Tampang Pelaku Begal Payudara di Lebak Bulus Jaksel

Tertunduk Lesu, Begini Tampang Pelaku Begal Payudara di Lebak Bulus Jaksel

Sabtu, 07 Juni 2025
Polemik Pelayanan Puncak Haji : Bus ke Mina Tak Kunjung Tiba, Jemaah Terpaksa ...

Polemik Pelayanan Puncak Haji : Bus ke Mina Tak Kunjung Tiba, Jemaah Terpaksa ...

Sabtu, 07 Juni 2025
Hukum Berkurban Setelah Idul Adha Berakhir, Apakah Sah?

Hukum Berkurban Setelah Idul Adha Berakhir, Apakah Sah?

Sabtu, 07 Juni 2025
Perampokan di Alfamart Gunungkidul, Polisi Buru Pelaku

Perampokan di Alfamart Gunungkidul, Polisi Buru Pelaku

Sabtu, 07 Juni 2025
Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 7 Juni 2025 Terjun Bebas! Cek Sebelum ...

Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 7 Juni 2025 Terjun Bebas! Cek Sebelum ...

Sabtu, 07 Juni 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 7 Juni 2025 Masih Stabil

Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 7 Juni 2025 Masih Stabil

Sabtu, 07 Juni 2025
Ditendang Sapi Ngamuk, Dua Warga Dlingo Bantul Luka-luka, Satu Korban Masih Opname

Ditendang Sapi Ngamuk, Dua Warga Dlingo Bantul Luka-luka, Satu Korban Masih Opname

Jumat, 06 Juni 2025
Gunungkidul Terima Ribuan Domba dari Yayasan Singapura

Gunungkidul Terima Ribuan Domba dari Yayasan Singapura

Jumat, 06 Juni 2025
Pantau Penyembelihan Kurban, Bupati Sleman Ingatkan Tidak Buang Limbah Sapi ke Sungai

Pantau Penyembelihan Kurban, Bupati Sleman Ingatkan Tidak Buang Limbah Sapi ke Sungai

Jumat, 06 Juni 2025
Waspadai Cacing Hati pada Hewan Kurban, Ini yang Dilakukan DPKH Gunungkidul

Waspadai Cacing Hati pada Hewan Kurban, Ini yang Dilakukan DPKH Gunungkidul

Jumat, 06 Juni 2025