Berita , D.I Yogyakarta
Edukasikan Pengolahan Sampah Anorganik, Dosen Pertanian UPY Ajak Warga Gamping Sleman Ubah Barang Bekas jadi Cuan
HARIANE – Tim dosen Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas PGRI Yogyakarta (UPY), menyelenggarakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dengan mengedukasi warga setempat untuk mengelola sampah anorganik agar memiliki nilai ekonomi.
Selain melatih warga dalam mengubah barang bekas menjadi cuan, kegiatan ini juga bertujuan untuk mendukung pengelolaan sampah berbasis masyarakat serta mendorong pemberdayaan ekonomi komunitas.
Kegiatan ini turut melibatkan sejumlah dosen berpengalaman, yakni Dr. Nur Azizah Uswatun Hasanah, Dr. Okti Purwaningsih, dan Pugguh Bintang Pamungkas, M.P., yang secara aktif merancang dan memfasilitasi program sebagai bentuk nyata peran akademisi dalam menyikapi persoalan lingkungan dan penguatan kapasitas ekonomi warga.
Kegiatan yang dilaksanakan di RT 03, Dusun Pasekan Lor, Kalurahan Balecatur, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman, melibatkan kelompok ibu-ibu PKK yang telah memiliki kepedulian terhadap pengelolaan sampah rumah tangga.
Para peserta merupakan nasabah aktif Bank Sampah Bale Bestari (BS) yang secara rutin memilah dan menyetorkan sampah dari rumah ke sistem bank sampah yang telah berjalan di wilayah tersebut.
Rangkaian kegiatan meliputi dua sesi utama, yaitu penyuluhan tentang pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga dengan pendekatan prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), yang bertujuan membangun kesadaran kolektif untuk mengurangi timbulan sampah sejak dari sumbernya.
Sesi kedua dilanjutkan dengan pelatihan pembuatan kerajinan tangan berupa boneka dari tutup botol plastik, sebagai solusi kreatif dalam memanfaatkan limbah anorganik menjadi produk bernilai guna dan bernilai ekonomi.
Dr. Nur Azizah menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya pemberdayaan berbasis lingkungan yang tidak hanya menyasar aspek edukasi, tetapi juga membuka peluang usaha mikro di tingkat rumah tangga.
"Melalui kegiatan ini, kami berharap masyarakat tidak hanya sadar akan pentingnya memilah sampah, tetapi juga memiliki keterampilan untuk mengolahnya menjadi produk kreatif yang bernilai ekonomi," katanya dalam acara yang digelar pada Minggu (27/7/2025).
Salah satu peserta, Pargiyati, menyampaikan bahwa selama ini dirinya hanya menyetor sampah-sampah rumah tangga yang telah dipilah. Namun dalam kegiatan ini, ia belajar memanfaatkan sampah tersebut agar memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi.
"Selama ini kami hanya menyetor sampah ke bank sampah, tapi hari ini kami belajar bahwa barang sederhana seperti tutup botol bisa diubah menjadi boneka cantik. Ini sangat inspiratif dan membuka peluang baru," katanya.
Program ini merupakan bagian dari komitmen UPY dalam mendukung capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada aspek pengelolaan limbah, pemberdayaan ekonomi kreatif berbasis komunitas, dan penguatan kapasitas lokal yang berkelanjutan.****