Berita , Nasional
Distribusi Logistik Pemilu 2024 Bermasalah, Bawaslu Minta Akses Silog ke KPU
HARIANE - Bawaslu RI temukan sejumlah masalah terkait dengan pendistribusian logistik Pemilu 2024 baik di dalam maupun luar negeri.
Anggota Bawaslu, Herwyn Malonda mengungkapkan secara umum distribusi logistik sudah terpenuhi tetapi masih ditemukan masalah yang berkaitan dengan kerusakan surat dan kotak suara, surat suara salah tempat, hingga jadwal distribusi yang tidak jelas.
Dalam pemaparannya Herwyn mengungkapkan salah satu hambatan yang ditemui dalam menjalankan fungsi pengawasan Bawaslu adalah tidak memiliki akses Sistem Informasi Logistik (Silog) yang dipegang KPU.
Tak hanya itu, KPU juga disebut tidak memberikan informasi yang jelas tentang jadwal distribusi logistik.
"Kendala distribusi logistiknya itu yang pertama akses informasi masih ada kabupaten/kota yang tidak memberikan informasi jelas distribusi logistik. Kemudian kami sih berharap dari awal diberikan akses Silog kepada kami," terang Herwyn pada konferensi pers Senin, 8 Januari 2024.
Ia juga mengatakan kendaraan yang tidak memadai menghadapi kondisi cuaca juga menjadi salah satu faktor penghambat distribusi logistik Pemilu 2024.
Meski begitu Herwyn mengakui masih menerima laporan secara manual dari anggota KPU yang responsif.
Atas temuan-temuan masalah distribusi logistik di dalam dan luar negeri, Herwyn menyampaikan rekomendasinya agar KPU melakukan distribusi ulang untuk memenuhi kekurangan di beberapa wilayah.
"Melakukan yang pertama pendistribusian kembali yang kurang, yang lebih, kemudian yang rusak penggantiannya, tapi terlebih dahulu melakukan mitigasi karena waktunya tinggal mungkin mepet termasuk juga di daerah-daerah kepulauan," terang Herwyn.
Ia mengungkapkan Bawaslu sudah melakukan koordinasi di tingkat daerah dengan KPU dan laporan hasil temuan pun akan diserahkan kepada KPU sebagai bahan evaluasi.
Bawaslu RI Ingatkan Ada Sanksi Pidana Pemilu
Sementara itu anggota Bawaslu RI, Loly Suhenty mengungkapkan pentingnya pengawasan terhadap logistik Pemilu 2024 karena bisa membuat situasi pemungutan suara kacau.