Berita
Donald Trump dan Putin Ingin Akhiri Perang Ukraina, Zelensky Tetap Ingin Gabung NATO
HARIANE - Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan niat mereka untuk mengakhiri perang Ukraina melalui negosiasi, sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tetap bersikeras agar negaranya bergabung dengan NATO.
Pernyataan ini menjadi sorotan utama dalam Konferensi Keamanan Munich tahun ini, yang dianggap sebagai salah satu pertemuan paling berpengaruh dalam beberapa dekade terakhir.
Langkah Trump yang menjalin komunikasi dengan Putin menuai kecaman dari berbagai pihak di Eropa. Mereka menuduh AS cenderung melakukan kompromi dengan Rusia dalam penyelesaian konflik di Ukraina.
Wakil Presiden AS, JD Vance, memperingatkan Rusia bahwa sanksi ekonomi baru dapat diberlakukan jika Moskow menolak kesepakatan damai yang dianggap layak dengan Ukraina.
Dalam pidatonya di konferensi, Vance menegaskan bahwa ada "sheriff baru" di Washington.
Namun, beberapa senator senior AS mendesak agar bantuan militer ke Ukraina tetap dilanjutkan, dengan satu di antaranya memperingatkan Trump agar tidak takut terhadap Moskow.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa negaranya belum melihat adanya rencana damai konkret dari AS dan menegaskan bahwa Ukraina tidak akan pernah mengakui wilayah pendudukan sebagai bagian dari Rusia.
Zelensky juga menegaskan bahwa Ukraina tetap ingin bergabung dengan NATO.
Presiden Jerman memperingatkan bahwa pemerintahan Trump kemungkinan tidak akan menghormati aturan hubungan internasional yang telah mapan.
Di tengah ketegangan ini, mantan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, menegaskan bahwa tidak boleh ada keputusan tentang Ukraina tanpa keterlibatan langsung negaranya.
"Kami tidak akan menerima kesepakatan yang ditentukan tanpa kehadiran kami di meja perundingan," ujarnya.
Di Polandia, Menteri Pertahanan AS, Pete Heth, bertemu dengan mitranya dari Polandia dan menegaskan bahwa Eropa harus lebih bertanggung jawab atas keamanannya sendiri.