Kepala SMPN 1 Bambanglipuro, Parjo, mengatakan, pihaknya tidak mengetahui terkait penjualan seragam ke peserta didik baru.
"Pada saat daftar ulang juga kami sudah sampaikan kepada orang tua bahwa sekolah tidak menjual seragam, semuanya diserahkan langsung ke orang tua," ujar Parjo.
Kemudian, lanjut Parjo, pihak orang tua mengusulkan untuk pihak sekolah mengkordinir pengadaan seragam sekolah.
"Usulan tersebut pun dikordinir langsung ke pihak orang tua, kami tidak terlibat di dalamnya," ucapnya.
Menimbang usulan tersebut, lanjut Parjo, pihaknya meminta 6 orang dari POT untuk mengkordinir pengadaan seragam tersebut.
Parjo menerangkan, penawaran seragam ke siswa baru tersebut masuk ke dalam grup Whatsapp PPDB 2023 terdiri dari orang tua siswa dan siswa yang dikelola pihak sekolah.
"Namun yang mengirimkan penawaran seragam itu yakni kordinator POT, bukan dari kami," ucapnya.
Meskipun demikian, saat ditanya harga jual seragam tersebut, Parjo mengatakan kisaran Rp 1,4 juta untuk satu stel seragam SMPN 1 Bambanglipuro.
"Harga Rp 1,4 juta, saya melihat daftarnya terdiri dari seragam olahraga, baju putih biru, baju putih-putih, baju batik putih, jas almamater, dan atribut lambang sekolah," sebutnya.
Terakhir, ia menuturkan penjualan seragam sekolah kembali kepada orang tua tanpa ada paksaan dari sekolah.****