Budaya , Jateng

Ekosistem Dalang Wayang Kulit di Kota Semarang, Ki Mulyono Hardjo Widodo: Jangan Primordial Terhadap Sebuah Karya dan Kesenian

profile picture Tim Red 5
Tim Red 5
Dalang Wayang Kulit di Kota Semarang
Sosok Ki Mulyono Hardjo Widodo saat memainkan Wayang Kulit buatannya, yaitu 'Buto Cakil'. (Foto: Rizky Riawan Nursatria/Hariane)

HARIANE - Musim berganti dan terus bergelayut di hadapan wajah para Dalang Wayang Kulit di Kota Semarang. Pekerja seni yang mengandalkan jasa pertunjukkan lokal dan ciri khas budaya Jawa Keraton.

Dalang dan seni Wayang merupakan wujud nyata masih adanya embrio kebudayaan, khususnya di pulau Jawa yang jadi cikal bakal hadirnya seni Wayang Kulit.

Dalang sekaligus pengrajin Wayang Kulit, Ki Mulyono Hardjo Widodo membagikan kisahnya hidup melalui satu pentas ke pentas lainnya. Baginya kesenian Wayang bukanlah sekedar jasa pertunjukkan, tetapi juga merawat dan melestarikan kearifan lokal.

"Wayang itu kan asalnya dari Jawa, memang ceritanya itu dari India seperti Mahabarata atau Ramayana. Tetapi, leluhur kita dengan kreatifitasnya menciptakan seni yang disebut dengan wayang," ujar Ki Mulyono saat diwawancarai Hariane.

Nilai Seni Sebuah Pertunjukkan Wayang Khas Keraton

Ki Mulyono saat mencontohkan cara membuat atau menajah Wayang yang terbuat dari kulit Kerbau. (Foto: Rizky Riawan Nursatria/Hariane)

Di tengah hingar bingar modernitas masyarakat, masih ada tradisi lama yang dilestarikan. Seperti halnya Wayang Kulit yang menjadi warisan budaya Indonesia yang diakui oleh UNESCO.

Di Indonesia, wayang memiliki akar sejarah yang panjang. Sejarah perjalanan wayang tercermin dari bagaimana lekatnya seni mendongeng kuno ini mengiringi dinamika perubahan dan perkembangan zaman. 

Selain tercermin dari adanya keragaman jenis-jenis wayang, sejarah panjang ini juga mengemuka pada keragaman cerita atau lakon.

Namun, menurut penuturan Ki Mulyono, kebudayaan dan kesenian tersebut kini kian hari kian mengikis peminatnya. Meski begitu, para penutur budaya masih tetap sehat ekosistemnya dari waktu ke waktu.

"Kita itu tidak boleh primordial terhadap kebudayaan atau kesenian. Seperti halnya membeda-bedakan seni ini baik atau buruk, tidak boleh begitu. Contoh Kuda Jaran itu berbeda-beda tiap daerah, kesenian itu ya memang punya ciri khas masing-masing," ucapnya.

Dirinya yang berkerja juga sebagai pengrajin atau penajah Wayang Kulit, menjelaskan bahwa pentas wayang punya nilai estetis dan adiluhung. Peralatan pentas yang mahal serta kualitas wayang tetap dijaga dari waktu ke waktu.

Ads Banner

BERITA TERKINI

APRI DIY Sumbang Medali Perak di FORNAS VIII NTB 2025, Kategori Total Species

APRI DIY Sumbang Medali Perak di FORNAS VIII NTB 2025, Kategori Total Species

Sabtu, 02 Agustus 2025
Meresahkan! Geng Motor Magelang Bacok Warga, Mata dan Hidung Korban Luka Parah

Meresahkan! Geng Motor Magelang Bacok Warga, Mata dan Hidung Korban Luka Parah

Sabtu, 02 Agustus 2025
Kasus TKD Sampang Tak Kunjung Final, JPU dan Terdakwa Sama-Sama Ajukan Kasasi

Kasus TKD Sampang Tak Kunjung Final, JPU dan Terdakwa Sama-Sama Ajukan Kasasi

Sabtu, 02 Agustus 2025
Dua Bangkai Penyu Berukuran Jumbo Hebohkan Wisatawan Pantai Sepanjang

Dua Bangkai Penyu Berukuran Jumbo Hebohkan Wisatawan Pantai Sepanjang

Sabtu, 02 Agustus 2025
Aktifkan Kembali Organisasi Setelah Mati Suri, IKA-PMII DIY Kukuhkan Pengurus Wilayah Periode 2025-2030

Aktifkan Kembali Organisasi Setelah Mati Suri, IKA-PMII DIY Kukuhkan Pengurus Wilayah Periode 2025-2030

Sabtu, 02 Agustus 2025
Masih Belum Ditemukan, Ini Harapan Pihak Keluarga Wisatawan yang Hilang di Pantai Siung

Masih Belum Ditemukan, Ini Harapan Pihak Keluarga Wisatawan yang Hilang di Pantai Siung

Sabtu, 02 Agustus 2025
Gudang SDA Pemprov DKI Jakarta Ludes Dilahap Api, Masyarakat Panik

Gudang SDA Pemprov DKI Jakarta Ludes Dilahap Api, Masyarakat Panik

Sabtu, 02 Agustus 2025
Upaya Pencarian Wisatawan Hilang di Pantai Siung, Tim SAR Perluas Radius Penyisiran

Upaya Pencarian Wisatawan Hilang di Pantai Siung, Tim SAR Perluas Radius Penyisiran

Sabtu, 02 Agustus 2025
Kecelakaan di Sleman Adu Banteng NMax Vs Vario, 2 Pengendara Luka Serius

Kecelakaan di Sleman Adu Banteng NMax Vs Vario, 2 Pengendara Luka Serius

Sabtu, 02 Agustus 2025
Promosi Buku di Era Digital: Literasi, Branding, dan Peluang di Tengah Laju Platform

Promosi Buku di Era Digital: Literasi, Branding, dan Peluang di Tengah Laju Platform

Sabtu, 02 Agustus 2025