Berita , D.I Yogyakarta
Festival Cokelat Nglanggeran, Upaya Tingkatkan Pariwisata dan Perekonomian di Gunungkidul
Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan saat ini hal paling terpenting untuk pembangunan adalah menguatkan pondasi dan transformasi. Salah satunya dengan pengelolaan sumber daya alam (SDA).
“Kalau kami punya potensi besar seperti ini (pertanian kakao dan Kawasan Geopark Gunung Sewau), tetapi mindset penduduk masih belum mampu (tradisional), maka perlu ada transformasi pada mindset,” kata Sunaryanta.
Dikatakannya, Kawasan Nglanggeran dengan potensi pertanian kakao menjadi objek yang akan menjadi titik pertumbuhan ekonomi. Oleh karenanya, wujud transformasi salah satunya, dengan mewujudkan inovasi olahan kakao.
“Pemda DIY dan Pemkab Gunungkidul sudah banyak memfasilitasi. Karena itu inovasi sangat dibutuhkan dalam rangka pengembangan,” katanya.
Ketua Panitia Festival Cokelat Nglanggeran, Haniah Anna Susanti menjelaskan, festival ini sekaligus menjadi ruang tersendiri untuk mempromosikan kakao dan komoditas turunannya yang ada di Gunungkidul.
“Selain promosi, festival ini juga menjadi upaya kami untuk meningkatkan kesejahteraan petani kakao. Lewat dana keistimewaan, festival ini menjadi yang kedua kalinya kami selenggarakan,” kata Anna.
Menurutnya, upaya peningkatan kesejahteraan di Kawasan Nglanggeran sangat mungkin dilakukan melalui pertanian kakao.
Salah satu dasarnya ialah harga kakao yang setiap tahunnya mengalami kenaikan. Bahkan, harga kakao pada 2024 naik tiga kali lipat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Awalnya itu ya kisaran Rp35.000 sampai Rp50.000 per kilogram kakao kering, sekarang bisa Rp100.000 – Rp150.000,” pungkasnya.****