HARIANE - Festival Sastra Yogyakarta (FSY) 2024, yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, sukses digelar dan kembali menjadi panggung inspirasi bagi para pencinta sastra serta seni visual.
Pada hari terakhir penyelenggaraannya, Sabtu, 30 November 2024, sesi Kelas Menjadi Ilustrator Buku Sastra di Ruang Asoka, Taman Budaya Embung Giwangan, menjadi salah satu acara yang paling dinanti.
Dua ilustrator berpengalaman, Wulang Sunu dan Muhammad Iqbal, berbagi pengalaman, gagasan, serta tips praktis kepada peserta yang ingin mengembangkan diri di dunia ilustrasi.
Dimoderatori Hendra Himawan, seorang desainer visual, diskusi ini bukan hanya menjadi ruang belajar, tetapi juga forum lintas generasi yang mempertemukan berbagai pandangan tentang seni ilustrasi, terutama dalam konteks sastra.
Wulang Sunu membuka sesi dengan membagikan kisah perjalanannya di dunia ilustrasi. Ia menekankan pentingnya membangun jejaring sebagai modal utama dalam karier seni visual.
“Di dunia kreatif, relasi sosial adalah kunci utama. Jejaring membuka peluang untuk berkembang dan dikenal lebih luas,” ungkap Wulang.
Sementara itu, Muhammad Iqbal menceritakan bagaimana dukungan keluarga sejak kecil membantunya menemukan gaya ilustrasi khas yang menjadi identitasnya.
Ia juga berbagi tips menjaga keseimbangan antara memenuhi permintaan klien dan mempertahankan gaya personal dalam setiap karya.
“Dalam setiap proyek, saya selalu memastikan elemen gaya khas saya tetap hadir sebagai bentuk branding,” terang Iqbal.
Diskusi juga menyinggung isu terkini tentang penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam dunia ilustrasi. Kedua narasumber mengakui kehadiran AI sebagai tantangan sekaligus peluang.
“Teknologi tidak bisa dihindari. Yang perlu dilakukan adalah beradaptasi sambil tetap mempertahankan nilai kreatif dan orisinalitas karya,” tambahnya.
Sesi Kelas Menjadi Ilustrator Buku Sastra tidak hanya menjadi sebuah kelas, melainkan juga ruang diskusi yang mempertemukan ilustrator, pecinta seni, hingga penulis sastra dalam suasana penuh semangat.