"Saya tahu bahwa saya melakukan segalanya untuk menang. Saya terus maju dan memberikan tekanan, sementara Pereira justru menghindar sepanjang pertarungan," ujar Ankalaev usai pertarungan.
"Setelah laga berakhir, saya mendengar dia mempertanyakan kenapa kemenangan diberikan kepada saya. Saya justru heran, kepada siapa lagi kemenangan itu harus diberikan jika seseorang hanya berlari selama 20 menit? Jika dia ingin pertarungan ulang dan siap bertarung dengan lebih agresif, saya terbuka untuk itu," lanjutnya.
Kenapa Pertarungan Dianggap Membosankan?
Selain Pereira yang bertarung sambil mundur sepanjang laga dan hanya sesekali melancarkan low kick, faktor lain yang membuat banyak penggemar menganggap pertarungan ini membosankan adalah stereotip yang dilekatkan pada Ankalaev.
Sebagai petarung yang berasal dari Makhachkala, Dagestan, Rusia, Ankalaev sering dilabeli sebagai pegulat oleh penggemar UFC.
Terlebih, dengan latar belakang bela diri Kombat Sambo—seni bela diri yang dipopulerkan oleh Khabib Nurmagomedov dan Islam Makhachev di UFC—anggapan tersebut semakin kuat.
Menanggapi hal tersebut, Ankalaev tidak mau ambil pusing. Menurutnya, pertarungan layaknya sebuah dansa yang dilakukan berpasangan.
"Kalau lawan ingin bertarung secara terbuka, pertarungan akan menarik. Tapi jika dia hanya menghindar, pertarungan mungkin akan terlihat membosankan. Jadi, tergantung lawan," ujarnya.