Berita , D.I Yogyakarta
Hari Jadi DIY ke-270, Sri Sultan: Tonggak Refleksi Keberlanjutan Nilai-nilai Keistimewaan

Tumata berarti keteraturan dalam tata kelola, Tuwuh menggambarkan pertumbuhan yang berkelanjutan, dan Ngrembaka mencerminkan kesejahteraan yang inklusif.
Keistimewaan Yogyakarta bukan hanya tentang sejarahnya, tetapi juga bagaimana memastikan setiap warga DIY mendapatkan manfaat dari kebijakan yang telah dibuat.
“Kita memiliki tanggung jawab kolektif untuk memastikan Yogyakarta tetap istimewa, tidak hanya dalam atributnya, tetapi juga dalam kebijakannya, tata kelolanya, dan kesejahteraan rakyatnya. Masa depan Yogyakarta adalah milik kita semua yang berperan dalam mewujudkannya. Mari jadikan semangat Hari Jadi ke-270 DIY ini sebagai momentum untuk memperkuat kolaborasi, memperkokoh persatuan, dan melangkah bersama menuju Yogyakarta yang lebih maju, berdaya, dan berkeadilan,” ujarnya.
Ketua DPRD DIY Nuryadi serta jajaran anggota DPRD DIY juga mengucapkan selamat kepada Gubernur DIY dan jajarannya yang tengah memperingati Hari Jadi ke-270 DIY.
Menurut Nuryadi, usia 270 tahun merupakan kematangan bagi sebuah daerah yang telah memiliki banyak pengalaman dalam menjalani proses hidup bernegara dan berpemerintahan.
Diharapkan, seiring bertambahnya usia DIY, semakin tumbuh semangat bagi aparatur dan seluruh warga untuk mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera.
“Kami sebagai wakil rakyat tentu ingin menjadi pelayan masyarakat yang membawa DIY menuju kesejahteraan. Seiring dengan kebijakan efisiensi anggaran, DPRD DIY pun menghapus perjalanan ke luar negeri dan mengalihkannya untuk kegiatan yang langsung bersentuhan dengan masyarakat,” kata Nuryadi.****