Artikel
Hikmah dan Amalan di Bulan Syaban, Bisa jadi Ladang Pahala Bagi Umat Muslim
Nabila Intan Aprilia
Amalan sunah dapat dilakukan saat bulan Syaban agar melatih diri sebelum Ramadhan tiba. (Foto: Unsplash/Faseeh Fawaz)
HARIANE – Amalan di bulan Syaban dapat dilakukan umat muslim, setelah berlomba-lomba menunaikan ibadah sunah di bulan Rajab.
Bulan Rajab sudah diujung akhir, umat muslim kini mulai memasuki awal bulan Syaban 2023 beserta hikmah dan amalan sunnah utama yang menanti.
Berdasarkan laporan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) pada pengumuman LF PBNU Nomor 012/LF-PBNU/II/2023, menyatakan bulan Syaban 2023 dimulai pada Rabu, 22 Februari 2023 (mulai malam Rabu) didasarkan pada istikmal.
Apabila membahas lebih rinci, sesuai awalan bulan Syaban pada Rabu, 22 Februari 2023, maka 15 Syaban 1444 H (Nisfu Syaban) jatuh pada Rabu, 8 Maret 2023 yang dimulai saat Selasa, 7 Maret 2023, malam.
Pada bulan Syaban dikenal pula masa Nisfu Syaban yang dipahami sebagai pertengahan pada bulan Syaban. Banyak umat muslim menilai bahwa Nisfu Syaban adalah satu hari yang istimewa, pasalnya mereka meyakini bahwa saat itu dosa-dosa akan dihapus apabila memohon ampun kepada Allah SWT.
Dilandaskan pada hadits Rasulullah SAW, bahwa “Apabila tiba malam Nisfu Sya’ban, maka malaikat berseru menyampaikan dari Allah: adakah orang yang memohon ampun maka Aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu maka Aku berikan permintaannya,” (HR al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman).
Tidak hanya saat Nisfu Syaban, namun sepanjang bulan Syaban 1444 H inilah umat muslim berbondong-bondong melakukan amalan sunah dan memetik hikmah di baliknya.
Amalan di bulan Syaban
Sebagai umat muslim yang senantiasa memanfaatkan waktu untuk meminta barokah-Nya, maka berada di bulan Syaban adalah suatu momen yang tepat. Daripada mengisi waktu dengan kegiatan yang minim manfaat, maka lebih baik melakukan beberapa amalan di bulan Syaban berikut.1. Memperbanyak membaca Al-Quran
Perlu diketahui, sepanjang bulan Syaban ternyata menjadi masa yang tepat bagi orang-orang muslim terdahulu untuk membaca Al-Quran. Tidak heran bila bulan di antara Rajab dan Ramadhan tersebut, kerap dijuluki sebagai ‘bulan pembaca Al-Quran’. Oleh karena itu berkaca dari orang-orang terdahulu yang mementingkan membaca Al-Quran saat bulan Syaban, maka hendaknya umat muslim sekarang turut mengikutinya. Apalagi jika melakukan tadarus Al-Quran, sebab tadarus menjadi kegiatan yang dianjurkan yang diletakkan di antara bulan mulia, yakni Rajab dan Ramadhan.2. Perbanyak bersedekah
Allah SWT memberi kelancaran rezeki pada hambanya, tentu tidak terlepas untuk menuntun mereka agar berbagi kepada sesama. Sehingga umat Islam dianjurkan untuk bersedekah kepada orang yang membutuhkan saat bulan Syaban. Hal tersebut bertujuan agar kalangan berpenghasilan rendah dan tidak menentu, dapat menikmati dan bersuka cita saat bulan puasa datang.3. Memperbanyak doa
Sebagai umat yang memiliki Tuhan, maka senantiasa bergantung kepada peciptanya untuk memohon ampunan dan perlindungan. Oleh karena itu, selama bulan Syaban memperbanyak doa adalah salah satu amalan yang dianjurkan saat malam Nisfu Syaban. Amalan tersebut disandarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda: ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء Artinya: “(Rahmat) Allah SWT turun ke bumi pada malam nisfu Syaban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan).” (HR Al-Baihaqi)4. Memperbanyak bacaan 2 kalimat syahadat
Pada malam Nisfu Syaban, umat muslim dapat memperbanyak membaca dua kalimat syahadat. Selain dua kalimat tersebut adalah bacaan yang mulia, melafalkannya juga dapat mengisi waktu ulang agar lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, sehingga keimanan pun meningkat. Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitab Ithmi’nânul Qulûb Bidzikri ‘Allâmil Ghuyûb menyatakan, “Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca 2 kalimat syahadat, La Illaha, Illallah Muhammad Rasululullah, khususnya bulan Syaban dan malam pertengahannya.”5. Memperbanyak membaca istighfar
Sebagai manusia yang menjadi tempat adanya dosa, maka Allah SWT yang maha baik senantiasa membuka ampunan untuk para hamba-Nya. Oleh karena itu, meminta ampunan dapat dilakukan dengan banyak membaca istighfar utamanya pada malam Nisfu Syaban. Dikatakan Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitab Ithmi’nânul Qulûb bahwa, “Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Syaban dan malam pertengahannya. Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran dan hadits. Pada bulan Syaban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan.”6. Berpuasa
Dikemukakan bahwa pada bulan Syaban hendaknya umat Islam memperbanyak puasa, sebagai persiapan dan melatih diri sebelum bulan Ramadhan tiba.Hikmah bulan Syaban
1. Pengangkatan amal baik oleh Allah SWT
Selain terdapat amalan mulia, di bulan Syaban juga membawa hikmah yang istimewa salah satunya pengangkatan amal baik oleh Allah SWT. Oleh karena itu, memperbanyak ampunan dan ibadah sunah di bulan Syaban bisa menjadi tabungan amal baik untuk diri sendiri, sebab bulan Syaban adalah masa dimana amalan baik akan diperlihatkan di hadapan Allah SWT.2. Persiapan sebelum tibanya Ramadhan
Berpuasa, bersedekah, berdzikir, dan sebagainya yang dilakukan sejak bulan Syaban, dapat melatih seorang muslim untuk terus melakukan amalan baik saat bulan Ramadhan. Bulan Syaban 1444 H yang dimulai pada Rabu, 22 Februari 2023 tentu membawa umat muslim semakin dekat menuju Ramadhan, oleh karena itu persiapan diri perlu diperhatikan tidak hanya pada fisik, namun juga pelaksanaan amalan di bulan Syaban.****
1