Berita , D.I Yogyakarta , Kesehatan
Jamu untuk Layanan Kesehatan di Puskesmas, Bantul Seroja Masuk Nominasi Inovasi Pelayanan Publik Nasional
Riza Marzuki
Jamu untuk Layanan Kesehatan di Puskesmas, Bantul Seroja Masuk Nominasi Inovasi Pelayanan Publik Nasional
Inovasi Bantul Seroja dengan Jamu untuk Layanan Kesehatan di Puskesmas
Lebih lanjut, Halim mengatakan bahwa dokter di setiap Puskesmas akan menganalisa kebutuhan penanganan sakit pasien. "Apakah bisa ditembak (diobati) dengan jamu tradisional? kalau bisa, maka (pakai) jamu tradisional itu," imbuhnya. Analisa dokter itu kemudian akan menjadi dasar apakah pasien tersebut cukup membutuhkan jamu tradisional atau harus tetap menggunakan obat kimia. Namun begitu untuk penyakit yang harus menggunakan obat kimia, maka jamu tradisional ini akan menjadi pendamping obat kimia. "Jamu jadi komplemen bukan substitusi. Komplemen itu untuk pendamping (obat)," imbuhnya.BACA JUGA : Cara Penularan Penyakit Cacar Monyet, Begini Penjelasan Kementerian Kesehatan
Bantul Seroja Beri Nilai Tambah Jamu untuk Layanan Kesehatan di Puskesmas
Di sisi lain, Halim mengaku Bantul Seroja ini juga akan membawa dampak ekonomi yang baik untuk masyarakat. Di Bantul terdapat sejumlah sentra penghasil jamu tradisional, dimana Kelompok Wanita Tani (KWT) setempat didampingi untuk menanam bahan baku jamu berkualitas. Kemudian Puskesmas bersama instansi terkait melakukan pendampingan terhadap produksi jamu agar sesuai standar kesehatan yang ditentukan. Jamu yang sebelumnya dipasarkan oleh penjual yang rata-rata adalah ibu-ibu berkeliling kampung, kini bisa menjadi produk kesehatan dengan kualitas yang baik.
Tags