Olahraga
Jelang Kompetisi, Stadion Sultan Agung Bantul Siap Digunakan untuk Liga 1 Musim 2023/2024
HARIANE - Stadion Sultan Agung Bantul (SSA) sudah siap digunakan untuk kompetisi sepak bola nasional jelang bergulirnya Liga 1 musim 2023/2024.
Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Bantul, Isdarmoko, mengatakan seluruh fasilitas stadion kebanggaan masyarakat Bantul ini sudah memenuhi standar jika sewaktu-waktu digunakan untuk kompetisi Liga 1.
"Semua fasilitas stadion mulai dari lampu, rumput, hingga keamanan keluar masuk penonton merupakan tanggung jawab kami dan kami yakin sudah sesuai standar," ujar Isdarmoko saat ditemui Hariane di kantor Disdikpora Bantul, Rabu, 7 Juni 2023.
Isdarmoko mengungkapkan jika pihaknya juga memiliki rencana untuk menambah single seat di tribun barat SSA yang belum seluruhnya terpasang, dan baru tersedia di sektor VVIP.
Namun, rencana penambahan single seat di tribun barat belum bisa dilakukan pada tahun ini hingga tahun 2024 karena keterbatasan anggaran.
"Kami sebenarnya ada rencana (penambahan single seat) namun terkendala anggaran yang terbatas, apalagi anggaran tahun 2024 dikurangi untuk kegiatan Pilpres dan Pilkada," tambah Isdarmoko.
Walaupun single seat SSA yang terbatas hanya di sektor VVIP, namun ia yakin stadion berkapasitas 30 ribu penonton ini sudah layak untuk menggelar pertandingan sepak bola nasional maupun internasional.
Tahun lalu, SSA sukses menjadi salah satu stadion yang digunakan pada gelaran Piala AFF U-16 yang digelar pada 31 Juli hingga 12 Agustus 2022.
Meskipun tim lokal Persiba Bantul tidak berlaga kasta teratas Liga Indonesia, namun Isdarmoko tidak menutup kemungkinan jika ada tim Liga 1 yang berminat menggunakan SSA sebagai kandang di musim ini.
Tercatat, beberapa tim di luar Kabupaten Bantul pernah menggunakan SSA sebagai kandang mulai dari PSIM Yogyakarta, Persebaya Surabaya, hingga Persija Jakarta.
Pada Liga 1 musim 2022/2023 lalu, Bali United juga sempat menggunakan SSA sebagai kandang sementara di putaran kedua karena Stadion Kapten I Wayan Dipta sedang difokuskan untuk Piala Dunia U-20 yang pada akhirnya gagal diselenggarakan.