Berita
Kasus Boyolali Disinggung di HUT PDIP ke 51, Megawati Ingatkan Aparat Dibayar Pakai Uang Rakyat
HARIANE - Megawati Soekarnoputri menyinggung soal kasus penganiayaan relawan Ganjar di Boyolali pada tutup tahun 2023 lalu saat berpidato du HUT PDIP ke 51 Rabu, 10 Januari 2024.
Awalnya, Megawati menyampaikan pemilu kini mengalami pergeseran dengan adanya laporan-laporan yang ia terima soal tindakan intimidasi.
"Emangnya rakyat boleh kamu pentungin? Penjajah boleh kamu tembak, rakyat? No, no, no," ujarnya.
Ia mengingatkan bahwa TNI dan Polri terikat dengan sumpah agar menjaga netralitas. Menurutnya sumpah tersebut berbeda dengan janji jabatan karena dilakukan dengan menggunakan kitab suci.
Megawati pun mempertanyakan soal duduk permasalahan kasus penganiayaan relawan Ganjar di Boyolali yang menyebabkan sejumlah relawan dirawat intensif di rumah sakit diduga akibat dihajar oleh oknum TNI.
"Kok enak aja rakyat digituin. Lho apa nggak tahu kan sekarang anak muda seneng banget pake motor breng-breng itu lho, knalpotnya dicopot," ujarnya.
"Ya namanya anak muda, mau sok jagoan gitu," lanjut Ketua Umum PDIP.
Megawati mengingatkan bahwa aparat penegak hukum dibiayai oleh negara yang uangnya berasal dari rakyat dan memiliki kewajiban untuk melindungi rakyat.
"Saya bukan sentimen, enggak, ini supaya tahu kalian itu abdi negara, negara, bukan perorangan. Itu mbok sadar yang harus dilindungi itu sopo to? Ya rakyat lah," ujarnya.
Ia juga mengingatkan bahwa dirinya ketika menjabat sebagai Presiden RI ke-5 memiliki peran memisahkan Polri dan TNI dan menggunakan APBN untuk membeli perlengkapan keamanan.
"Eling lho ya yang jadi pemimpin, jangan macam-macam, jangan bully saya," terangnya yang menyiratkan tidak segan untuk menempuh jalur hukum jika ada pihak yang mem-bully-nya selama masa kampanye atau pemilu.
Dalam pidato HUT PDIP 2024, Megawati kembali memperingatkan para pemimpin yang nantinya akan kembali menjadi rakyat biasa setelah masa kekuasaannya habis. ****