Kasus Covid BA.2.75 Hari Ini, Begini Pandangan Menkes dan DPR RI
Untuk itu ia mengimbau agar masyarakat dapat mewaspadai penyebaran tersebut tanpa perlu panik.
“Subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 belum mereda, kini muncul lagi varian baru yang berpotensi lebih menular, yakni BA.2.75. Kita memang tak perlu panik tapi fakta bahwa BA.2.75 sudah terdeteksi di Indonesia harus membuat kita lebih waspada dan berhati-hati,” kata Rahmad Handoyo.
Politisi dari F-PDI Perjuangan menambahkan, varian BA.2.75 yang pertama kali terdeteksi di India pada Mei lalu disebut-sebut penularannya lebih cepat dari varian BA.5 yang sangat menular.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkategorikan subvarian ini sebagai Variant of Concern (VOC) Lineage Under Monitoring (LUM). Artinya, varian ini tengah diawasi secara ketat oleh WHO.
Ia mengatakan, memang varian terbaru BA.2.75, juga varian BA.4 dan BA.5 saat ini belum membebani rumah sakit maupun lebih beresiko dibandingkan Delta dari data yang ada.
Akan tetapi, berkaca dari kasus yang terjadi di beberapa negara, misalnya Amerika, di mana saat ini kasus Covid di negara Paman Sam tersebut 80 persen didominasi varian BA.2.
“Fakta ini harus membuat kita semakin waspada sebab covid masih ada dan kita belum tahu kapan berakhir,” bebernya.
Dikatakan, secara global penularan Covid-19 masih sangat dinamis. Bahkan, tambah Handoyo mencontohkan kasus di beberapa negara ada yang melampaui 100 ribu kasus per hari.
“Artinya, meskipun saat ini kita masih terbilang landai tapi kasus varian BA. 4 dan BA.5 terus mengalami kenaikan. Tentu kondisi seperti ini menuntut langkah cepat pemerintah pusat, pemerintah daerah, para epidemiolog dan seluruh elemen masyarakat untuk bergotong royong menghadapi Covid-19, agar tidak kecolongan lagi,” pungkasnya.
BACA JUGA : 2.300 Warga Sleman Meninggal Dunia Akibat Covid-19, Pemkab Genjot Vaksinasi dan Salurkan Bantuan untuk Ibu Hamil dan MenyusuiTerkait dengan kondisi kasus covid ba.2.75 hari ini yang serba tak menentu, legislator PDI Perjuangan ini menyampaikan beberapa catatan penting yang menurutnya harus disampaikan semua pihak. Pertama, istilah Immunity Indonesia yang belakangan ini sempat digembar-gemborkan, jangan sampai jadi ‘Jebakan Batman’. Jangan sampai istilah tersebut mengesankan bahwa masyarakat sudah kebal berkelompok sehingga bisa bereuforia, bisa meninggalkan masker, tidak mengindahkan protokol kesehatan. Hal itu tidak boleh terjadi. ****