HARIANE – Ada kebijakan baru haji 2025 yang telah disepakati oleh DPR dan Kemenag terkit dengan jatah makanan jamaah selama di Arab Saudi.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah, Hilman Latief saat menghadiri Rakernas Kemenag 2024 di Bogor.
“Berbeda dengan kebijakan sebelumnya, saat ini DPR dengan kita (Kemenag) sepakat bahwa jemaah harus makan setiap harinya selama di Saudi,” tutur Hilman.
Pada aturan sebelumnya, layanan konsumsi untuk jamaah dihentikan selama momen puncak haji, mulai dari wukuf di Arafah, hingga lempar jumrah di Mina.
“Kalau dulu itu ada enam hari tidak dikasih makan. Tapi sekarang itu harus ada,” jelasnya.
Dihentikannya layanan konsumsi selama puncak haji bukannya tanpa alasan. Padatnya lalu lintas di Arafah, Muzdalifah dan Mina menjadi kendala saat mengantarkan makanan.
Dengan adanya aturan baru tersebut, jamaah tentu bisa fokus beribadah tanpa mengkahwatirkan asupan sehari-hari selama puncak haji.
Disi lain, aturan baru tersebut juga memiliki tentangan tersendiri bagi Kemenag. Karena setidaknya mereka membutuhkan 5,4 juta makanan siap saji untuk jamaah haji.
“Hitungan kami sekitar 5,4 juta makanan siap saji. Tahun lalu baru ada 1,6 juta makanan siap saji yang bisa kita sediakan,” imbuh Hilman.
Kapan Jamaah Haji 2025 Pertama Kali Terbang ke Tanah Suci?
Selain membahas kebijakan baru terkait logistik, Rakernas Kemenag 2024 juga membahas kapan jamaah haji 2025 pertama kali terbang ke tanah suci.
Dalam kesempatan tersebut, Hilman Latief memberi bocoran kalau jamaah pertama kali masuk asrama haji pada 1 Mei dan mereka mulai diterbangka ke Tanah suci pada 2 Mei 2025.