Berita , Artikel , Pilihan Editor
Arab Saudi Kecam Serangan Israel di Masjidil Aqsa 15 April 2022, Amerika dan Rusia Ikut Angkat Suara
Rizky Riawan Nursatria
Serangan Israel di Masjidil Aqsa 15 April 2022, banyak negara yang mengecamnya. (Foto: Twitter/Im Mut)
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Rusia dengan tegas mengecam tindakan Israel terhadap Palestina. Dikutip dari TXT World, pihak Rusia mengatakan bahwa Tel Aviv telah mengubah Gaza menjadi "penjara di bawah langit kebebasan".
Pihak Rusia mengklaim Israel menggunakan situasi di sekitar Ukraina untuk mengalihkan perhatian dari masalah serangan Israel di Masjidil Aqsa 15 April 2022. Kejahatan yang ditutupi akibat kondisi politik dunia yang sedang terpusat di Ukraina.
"Jalur Gaza pada dasarnya telah menjadi 'penjara kebebasan', di mana dua juta orang telah dipaksa untuk bertahan hidup selama hampir 14 tahun di bawah kondisi blokade laut, udara dan darat Israel," ujar Kementerian Luar Negeri Rusia dikutip dari TXT World.
Tidak adanya berita dari media barat membuat umat Islam dunia geram. Warganet menilai terjadi ketidakadilan yang diterima bangsa Palestina. Penjajahan yang dialami sudah terjadi puluhan tahun dan terus berulang setiap tahunnya.
Warganet memanggap statemen yang dilontarkan media barat merupakan propaganda yang membuat Islam tersudutkan. Banyak yang menilai aksi tersebut tidak dilihat sebagai kejahatan dunia dibandingkan dengan di Ukraina.
BACA JUGA : Indonesia Kecam Keras Penyerangan Pasukan Israel Ke Warga Palestina di Masjid Al-Aqsa, Begini Tanggapan Kemlu RI"We won't see it in a western media platform because these people are not one of them. We won't see any human rights defenders who talk about this as they talk about Ukraine (Kami tidak akan melihat berita ini di media barat, karena saat ini semua mata tertuju pada Ukraina)," cuit akun Twitter @Temuuur. Sampai saat ini keadaan di Palestina pasca serangan Israel di Masjidil Aqsa 15 April 2022, masih simpang siur. Belum ada lagi konfirmasi terkait aksi lanjutan atau korban teridentifikasi dari kedua pihak. Kejadian tersebut jadi sorotan dunia dan membuat situasi politik dunia kian memanas.****