Artikel

Kenali Informasi Seputar Sindrom Depresi pasca-Avatar, Sindrom yang Kerap Muncul Setelah Menonton Film Avatar

profile picture Fadila Nur
Fadila Nur
Kenali Informasi Seputar Sindrom Depresi pasca-Avatar, Sindrom yang Kerap Muncul Setelah Menonton Film Avatar
Sindrom Depresi pasca-Avatar Mulai Muncul Tahun 2010. (Foto: Twitter/ WatchmenID)
HARIANE - Informasi seputar sindrom depresi pasca-Avatar menarik untuk dikulik pasalnya ramai diperbincangkan penonton setelah menyaksikan film Avatar garapan sutradara James Cameron ini.
sindrom depresi pasca-avatar
Potret Cuplikan Avatar: The Way of Water. (Foto: Twitter/ WachtmenID)
Istilah sindrom depresi pasca-Avatar muncul pertama kali pada tahun 2009 setelah film Avatar pertama dirilis. Pada saat itu, banyak orang yang berbincang di Forum Avatar bahwa kebanyakan dari mereka merasa sangat sedih setelah menonton film fenomenal yang menampilkan ras humanoid biru ini.
Saat itu, sebuah media pada 2010 menyebut banyak yang mengidap sindrom depresi pasca-Avatar, seperti yang diwartakan The Guardian.
BACA JUGA :
10 Fakta Menarik Film Avatar 2, Film yang Ditunggu Selama 13 Tahun

Pengakuan Pengidap Sindrom Depresi pasca-Avatar

SINDROM DEPRESI PASCA-AVATAR
Ilustrasi Depresi. (Foto: Pexels/Liz Summer)
Salah satu penonton serial Avatar yang mengidap sindrom ini mengaku mempunyai keinginan yang mustahil, yaitu hidup di dunia Pandora yang indah yang ditinggali ras humanoid biru.
"Sejak saya menonton Avatar, saya menjadi depresi. Menyaksikan dunia Pandora yang indah dan semua Na'vi membuat saya ingin menjadi salah satu dari mereka," tulis penggemar tersebut.
Bahkan, penggemar lainnya mengaku pernah berpikiran untuk bunuh diri dengan harapan bahwa dirinya akan dilahirkan kembali di dunia yang indah, serupa dengan bumi Pandora.
"Saya bahkan berpikir untuk bunuh diri dengan berpikir bahwa jika saya melakukannya, saya akan dilahirkan kembali di dunia yang mirip dengan Pandora dan semuanya sama seperti di Avatar," tulis yang lainnya.
Utas mengenai kondisi ini menjadi viral dan menerima lebih dari 1000 tanggapan dari netizen. Akhirnya pembahasan ini diambil oleh media pada tahun 2010 dan akhirnya diberi dengan label sindrom depresi pasca-Avatar atau biasa disingkat sebagai PADS.

Bukan Kondisi yang Diakui Secara Medis

Meskipun Sindrom depresi pasca-Avatar adalah perasaan yang nyata, namun sindrom ini adalah sebuah fenomena yang belum diakui secara medis. 
Ads Banner

BERITA TERKINI

Gara-gara Uang Parkir, Warga Bambanglipuro Bantul Babak Belur Usai Dikeroyok

Gara-gara Uang Parkir, Warga Bambanglipuro Bantul Babak Belur Usai Dikeroyok

Minggu, 18 Mei 2025
Kasus Perusakan Makam di Banguntapan Bantul, Mayoritas Milik Warga Non Muslim

Kasus Perusakan Makam di Banguntapan Bantul, Mayoritas Milik Warga Non Muslim

Minggu, 18 Mei 2025
Catat! Ini Jadwal Penerbangan 19 Kloter Jemaah Haji Berangkat 19 Mei 2025

Catat! Ini Jadwal Penerbangan 19 Kloter Jemaah Haji Berangkat 19 Mei 2025

Minggu, 18 Mei 2025
Viral! Tujuh Makam di Banguntapan Bantul Rusak Misterius, Pelaku Masih Dicari

Viral! Tujuh Makam di Banguntapan Bantul Rusak Misterius, Pelaku Masih Dicari

Minggu, 18 Mei 2025
13 Pantai Gunungkidul Ditetapkan Jadi Habitat Penyu, Mana Saja ? Berikut Daftarnya

13 Pantai Gunungkidul Ditetapkan Jadi Habitat Penyu, Mana Saja ? Berikut Daftarnya

Minggu, 18 Mei 2025
Ratusan Telur Penyu Ditemukan di Pantai Wediombo

Ratusan Telur Penyu Ditemukan di Pantai Wediombo

Minggu, 18 Mei 2025
Lansia di Gunungkidul Ditemukan Tak Bernyawa di Lahan Tegalan

Lansia di Gunungkidul Ditemukan Tak Bernyawa di Lahan Tegalan

Minggu, 18 Mei 2025
Harga Emas Antam Hari ini Minggu 18 Mei 2025 Stabil, Cek Daftarnya Disini

Harga Emas Antam Hari ini Minggu 18 Mei 2025 Stabil, Cek Daftarnya Disini

Minggu, 18 Mei 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Minggu 18 Mei 2025 Berapa? Cek Yuk

Harga Emas Perhiasan Hari ini Minggu 18 Mei 2025 Berapa? Cek Yuk

Minggu, 18 Mei 2025
Terpilih Lagi! Begini Profil Ketua Umum Tidar 2025-2030, Rahayu Saraswati D. Djojohadikusumo

Terpilih Lagi! Begini Profil Ketua Umum Tidar 2025-2030, Rahayu Saraswati D. Djojohadikusumo

Sabtu, 17 Mei 2025