Sindrom Depresi pasca-Avatar Mulai Muncul Tahun 2010. (Foto: Twitter/ WatchmenID)
HARIANE - Informasi seputar sindrom depresi pasca-Avatar menarik untuk dikulik pasalnya ramai diperbincangkan penonton setelah menyaksikan film Avatar garapan sutradara James Cameron ini.Potret Cuplikan Avatar: The Way of Water. (Foto: Twitter/ WachtmenID)Istilah sindrom depresi pasca-Avatar muncul pertama kali pada tahun 2009 setelah film Avatar pertama dirilis. Pada saat itu, banyak orang yang berbincang di Forum Avatar bahwa kebanyakan dari mereka merasa sangat sedih setelah menonton film fenomenal yang menampilkan ras humanoid biru ini.Saat itu, sebuah media pada 2010 menyebut banyak yang mengidap sindrom depresi pasca-Avatar, seperti yang diwartakan The Guardian.
Ilustrasi Depresi. (Foto: Pexels/Liz Summer)Salah satu penonton serial Avatar yang mengidap sindrom ini mengaku mempunyai keinginan yang mustahil, yaitu hidup di dunia Pandora yang indah yang ditinggali ras humanoid biru."Sejak saya menonton Avatar, saya menjadi depresi. Menyaksikan dunia Pandora yang indah dan semua Na'vi membuat saya ingin menjadi salah satu dari mereka," tulis penggemar tersebut.Bahkan, penggemar lainnya mengaku pernah berpikiran untuk bunuh diri dengan harapan bahwa dirinya akan dilahirkan kembali di dunia yang indah, serupa dengan bumi Pandora."Saya bahkan berpikir untuk bunuh diri dengan berpikir bahwa jika saya melakukannya, saya akan dilahirkan kembali di dunia yang mirip dengan Pandora dan semuanya sama seperti di Avatar," tulis yang lainnya.Utas mengenai kondisi ini menjadi viral dan menerima lebih dari 1000 tanggapan dari netizen. Akhirnya pembahasan ini diambil oleh media pada tahun 2010 dan akhirnya diberi dengan label sindrom depresi pasca-Avatar atau biasa disingkat sebagai PADS.
Bukan Kondisi yang Diakui Secara Medis
Meskipun Sindrom depresi pasca-Avatar adalah perasaan yang nyata, namun sindrom ini adalah sebuah fenomena yang belum diakui secara medis.