Berita , D.I Yogyakarta
Kesejahteraan Ternak Kurban Jangan Diabaikan! Ini Pesan Penting Pakar UGM untuk Hewan Sebelum Disembelih
HARIANE – Menjelang perayaan Iduladha, pakar sekaligus dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Ir. Panjono, menyoroti pentingnya jaminan kesejahteraan hewan kurban, terutama pada fase penampungan sebelum penyembelihan.
Panjono mengatakan bahwa perlakuan yang baik selama penampungan sangat krusial untuk menjaga kualitas daging kurban.
Menurutnya, salah satu aspek vital namun sering terabaikan adalah kondisi penampungan di berbagai lokasi, seperti masjid, sekolah, maupun kantor.
"Kita harus memastikan bahwa ternak bisa beristirahat dengan tenang dan nyaman. Jangan sampai suasana penampungan terlalu gaduh sehingga mengganggu ketenangan ternak," kata Panjono, Jumat (16/5/2025).
Lebih lanjut, Panjono juga menyoroti soal pengikatan ternak yang benar. Menurutnya, ikatan harus kuat namun tidak sampai menyakiti atau membatasi pergerakan ternak secara berlebihan.
Posisi patok dan panjang tali ikatan juga harus diperhatikan agar ternak bisa merasa nyaman tanpa terbelit ataupun tercekik akibat posisi dan panjang tali yang tidak sesuai.
"Jika ternak berada di penampungan lebih dari 6 jam, sebaiknya ternak diberi minum supaya tidak kehausan," ujarnya.
Menjelang Iduladha, Panjono mengimbau masyarakat agar lebih selektif dalam memilih hewan kurban, terutama sapi dan domba.
Syarat utama dalam memilih hewan kurban yang perlu diperhatikan adalah kondisi sehat dan tidak cacat. Ternak yang sehat dapat dikenali dari penampilan fisik maupun tingkah lakunya.
"Penampilan fisik ternak yang sehat antara lain: mulut bersih dan segar, tidak berbusa atau berbau; mata jernih, bersih, bersinar, tidak sayu, tidak berwarna putih keruh atau merah; serta tidak ada kotoran putihnya (atau dalam bahasa Jawa disebut blobok). Bagian pantat maupun anus juga harus bersih, tidak ada kotoran yang menempel," paparnya.
Panjono juga menjelaskan indikator kesehatan melalui tingkah laku. Menurutnya, ternak yang sehat akan terlihat lebih aktif.
Selain itu, ternak ruminansia (seperti sapi, kerbau, kambing, dan domba) yang sehat juga ditandai dengan adanya aktivitas memamah biak (atau nggayemi dalam bahasa Jawa).****