Berita
Kisruh Kekalahan Timnas MLBB Indonesia di SEA Games 2023, Sekjen PBESI Beri Komentar Mengejutkan
HARIANE - Kekalahan Timnas MLBB Indonesia di SEA Games 2023 masih menyisakan sakit yang mendalam bagi pecinta Esport tanah air, khususnya para penyuka game MOBA tersebut.
Ekspektasi yang cukup tinggi ketika terpilihnya pelatih utama, Bjorn Ong sebagai salah satu pelatih berbakat yang membawa EVOS Legends menjuarai M-Series runtuh seketika setelah Timnas harus puas mendulang satu poin dari tiga laga Fase Grup.
Indonesia berada di posisi ketiga klasemen grup B, berada satu peringkat di atas tim juru kunci Singapura dan di bawah Myanmar dan Tuan Rumah Kamboja yang melaju ke babak Semifinal.
Kegagalan ini tentunya jadi pro dan kontra di kalangan netizen serta beberapa mantan pemain profesional MLBB Indonesia. Sekjen PBESI, Frengky Ong juga mengutarakan kekecewaannya serta berharap kegagalan tersebut menjadi evaluasi besar bagi skena kompetisi Esport Indonesia.
"Terima kasih Timnas PUBGM Indonesia, kalian adalah para Pahlawan yang lahir dari kompetisi terbuka secara umum, bukan dari kompetisi idol terbatas," tulisnya dalam unggahan Instagram.
Di sisi lain, ternyata pernyataan Sekjen PBESI, Frengky Ong mendapat beragam komentar dari masyarakat. Salah satu yang heboh dibicarakan saat ini adalah pernyataan Jonathan Liandi, mantan pemain profesional MLBB Indonesia.
Kekalahan Timnas MLBB Indonesia di SEA Games 2023: Jonathan Liandi Pertanyakan Statement Sekjen PBESI
Jonathan Liandi membuat sebuah cuitan di Twitternya terkait pernyataan Sekjen PBESI atas kekalahan Timnas MLBB Indonesia di ajang SEA Games 2023.
Dalam isi cuitannya, Jonathan mempertanyakan arah dari statemen yang dibuat Sekjen PBESI soal "Kompetisi Idol" yang dimaksudkan.
“Kompetisi idol”, ucap beliau. Kompetisi Idol ini maksudnya liga exclusive semacam MPL gitu atau gimana? Sejak Sea Games 2019 dan 2021, sistem liga exclusive sudah ada dan bisa minimal meraih perak. Kenapa baru sekarang di kritik?," cuit Jonathan Liandi.
Dirinya secara terang-terangan mempertanyakan kejelasan dari pernyataan Sekjen PBESI, serta mengkritik pernyataan yang seakan "mengkambing hitamkan" liga profesional MPL Indonesia selama lima tahun berjalan.