Berita , D.I Yogyakarta
Kolaborasi Internasional Butoh Jepang dan Indonesia Sukses Digelar GIK UGM
Chief Program Officer GIK UGM, Garin Nugroho mengatakan bahwa acara ini merupakan upaya uji coba persiapan GIK UGM sebagai ruang publik.
“The Life of Butoh sendiri kita pilih sebagai respons terhadap minat global terhadap seni yang menggugat konsep tubuh. Diciptakan pada era 1950-an, bersamaan dengan perkembangan seni avant-garde di Eropa, Butoh muncul sebagai bentuk seni yang menantang pemahaman konvensional tentang tubuh dan telah menarik perhatian dunia dengan cara yang unik dan provokatif,” jelasnya, Senin, 9 September 2024.
Head of Community & Experience GIK UGM, Bambang Paningron menekankan kekuatan Butoh sebagai media ekspresi yang memungkinkan eksplorasi gagasan secara mendalam dalam bentuk yang abstrak.
“Butoh menawarkan pandangan baru dalam seni pertunjukan dan terus mengalami metamorfosis mengikuti perkembangan zaman,” terangnya.
“The Life of Butoh” merupakan sebuah bagian dari program GIK UGM yang disusun dari September hingga Desember 2024, seluruh program di GIK UGM entitas yang mengintegrasikan ilmu pengetahuan, estetika (seni budaya), dan teknologi, sinergi antara ketiga aspek ini akan lebih optimal jika diapresiasi oleh mahasiswa, pelajar, dan masyarakat umum.
Acara ini juga meninggalkan kesan mendalam bagi performer, pengunjung, dan para pegiat seni.
Mugiyono Kasido menyebut panggung GIK UGM sebagai tempat yang penuh energi positif dan kehangatan interaksi. Mila Rosinta, seniman tari dari Yogyakarta, memuji kolaborasi ini sebagai kesempatan untuk memperluas pemahaman tentang Butoh dan berharap acara serupa dapat berlangsung setiap tahun.
"The Life of Butoh" telah berhasil menghadirkan pengalaman yang kaya dan beragam, memperkuat dialog budaya antara Jepang dan Indonesia serta memperkaya lanskap seni pertunjukan di Yogyakarta.****