Rumah tersebut telah dipindahkan sekitar 150 meter dari lokasi semula pada 1957 karena erosi Sungai Citarum.
Bangunan ini masih mempertahankan bentuk asli, termasuk lantai ubin berwarna terakota khas rumah keturunan Tionghoa. Di ruang tamu, terdapat dua kamar yang digunakan oleh Bung Hatta dan Bung Karno bersama Fatmawati.
“Bangunan rumah, ruang tamu, dan bagian lainnya masih asli meskipun telah dipindahkan. Ini menjadi bukti sejarah yang sangat berharga,” ujar Janto Joewari, generasi ketiga dari Kie Siong yang kini menempati rumah tersebut.
Pentingnya Sejarah Rengasdengklok
Wakil Ketua DPRD DIY, Ummarudin Masdar, yang turut serta dalam kunjungan ini menegaskan bahwa Rengasdengklok adalah tempat yang bersejarah bagi Indonesia.
“Di sini pertama kali muncul pernyataan Proklamasi Harga Mati dari para pemuda. Tanpa sejarah itu, kita tidak akan menjadi bangsa seperti sekarang,” katanya.
Langkah Komisi A DPRD DIY mendorong pembangunan museum di berbagai wilayah diharapkan dapat memperkuat pemahaman sejarah dan mempertegas nilai-nilai nasionalisme bagi generasi mendatang.****