Berita , D.I Yogyakarta
Konferensi Auditor Internal 2025 Soroti Resiko Geopolitik di Ranah Nasional

Terkait hal tersebut, berdasarkan diskusi mendalam dan insights yang berkembang selama KAI 2025, auditor internal di sektor publik, BUMN, dan swasta perlu mengasah kemampuan risk foresight leadership untuk mengidentifikasi, memahami, dan merespons risiko geopolitik, perang tarif, fragmentasi perdagangan global, serta risiko non-tradisional seperti perubahan iklim dan cyber threats.
Auditor internal juga perlu menerapkan pendekatan scenario planning, geopolitical intelligence, dan dynamic risk scoring models agar organisasi siap menghadapi disrupsi mendadak di berbagai domain risiko. Selain itu, penting untuk mengintegrasikan perspektif global ke dalam tata kelola nasional agar pengambilan keputusan berbasis risiko menjadi lebih presisi dan adaptif.
Tak kalah penting, auditor internal juga perlu membangun collaborative governance untuk menghadapi horizon risiko yang terus bergeser. Sebab, fragmentasi global, disrupsi geopolitik, dan shifting alliances memerlukan model tata kelola yang kolaboratif.
“Dengan mengadopsi pendekatan yang lebih holistik terhadap tata kelola modern, integrasi ESG, keamanan siber, serta inovasi manajemen risiko, kami berharap organisasi di sektor publik, BUMN, dan swasta dapat membangun fondasi yang tangguh dalam menghadapi risiko global dan disrupsi teknologi yang semakin kompleks,” pungkasnya.****