Ekbis
Bagaimana Danantara Mendorong Pertumbuhan Ekonomi 8% dan Menciptakan Lapangan Kerja Baru

HARIANE - Pemerintah Indonesia resmi meluncurkan Danantara sebagai strategi optimalisasi aset negara guna mendorong pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja baru.
Sebagai fund investment arm pemerintah, Danantara berperan dalam meningkatkan produktivitas aset Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan mempercepat investasi di sektor strategis.
Optimalisasi Aset Negara dan Manajemen Risiko
Pengamat ekonomi Josua Pardede menjelaskan, Danantara dirancang untuk mengelola aset BUMN secara lebih efisien.
Dengan model yang menyerupai sovereign wealth fund, Danantara memiliki tiga fokus utama:
-
Optimalisasi Aset Negara - Mengonsolidasikan aset BUMN agar lebih produktif dan mampu menghasilkan keuntungan maksimal.
-
Manajemen Risiko - Memisahkan risiko operasional dan investasi, sehingga investasi dapat dilakukan secara agresif tanpa mengganggu stabilitas BUMN.
-
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi - Investasi strategis di sektor-sektor penting seperti ketahanan energi, pangan, dan hilirisasi industri.
Kontribusi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi 8%
Dengan aset yang dikelola mencapai Rp900 triliun atau sekitar USD 15 miliar, Danantara diharapkan mampu meningkatkan investasi dalam proyek strategis.
Presiden Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8%, yang dapat dicapai melalui peningkatan investasi yang lebih besar.
"Jika investasi meningkat, bisnis baru akan tumbuh, lapangan kerja bertambah, pengangguran berkurang, dan pendapatan masyarakat meningkat," ujar Josua Pardede.
Danantara juga akan mendukung sektor hilirisasi industri dan ketahanan energi, yang berkontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).