Berita , Headline
Bertambah 1 Lagi! Minneapolis, Kota Besar di Amerika Serikat yang Mengizinkan Azan Berkumandang: Perayaan Besar Bagi Umat Islam
Ichsan Muttaqin
Bertambah 1 Lagi! Minneapolis, Kota Besar di Amerika Serikat yang Mengizinkan Azan Berkumandang: Perayaan Besar Bagi Umat Islam
Dia melanjutkan, dengan mengatakan bahwa ia berharap setiap kota lain di AS dapat mengikuti jejak ini dan bisa membuat kebijakan yang mencerminkan setiap agama serta komunitas.
“Ini benar-benar kemenangan besar bagi kota kami. Ini menunjukkan Muslim di sini kuat dan membuat kami bisa mendengar panggilan ibadah,” Rabya Mustafa, seorang penduduk Minneapolis selama lebih dari 10 tahun, mengatakan kepada MEE.
"Bisakah Anda membayangkan mendengar Allahu Akbar sepanjang hari dari pengeras suara saat Anda berjalan-jalan di Amerika? Ini pasti kemenangan besar," pernyataan rasa syukur salah seorang penduduk Minneapolis, Rabya Mustafa.
Pada tahun 2004, Hamtramck, Michigan, telah menjadi kota pertama yang melegalkan azan publik, diikuti oleh Dearborn, di mana umat Muslim adalah mayoritas nya.
Disusul pada tahun 2020, Walikota Minneapolis Jacob Frey juga menyetujui izin Masjid Dar al-Hijrah untuk mengumandangkan adzan lima waktu selama bulan suci Ramadan.
Minneapolis dan St. Paul, yang disebut sebagai Kota Kembar di Minnesota, memiliki populasi sekitar 182.000 umat Muslim, menurut data statistik pada tahun 2017.
"Muslim, Somalia, dan Afrika Timur Minnesotans telah menjadi bagian dari Minnesota selama bertahun-tahun dan langkah ini menggaris bawahi betapa pentingnya inklusi serta bahwa umat Muslim dapat diterima dan dirayakan di sini," pernyataan dari Asosiasi Islam Amerika Utara (IANA).
"Kami berharap kota-kota lain dan bahkan negara bagian dapat meniru keputusan kota Minneapolis. Kami menyerukan kepada semua pemimpin Muslim untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan hak-hak masyarakat," tambahnya.
Osman menceritakan pula tentang umat Islam yang telah menjadi bagian dari Amerika Serikat sejak 400 tahun yang lalu.
Selain telah mengizinkan azan di Kota besar Amerika Serikat, ia mengatakan pula bahwa jika berpuasa selain merupakan bentuk ibadah, juga cara umat Islam untuk ikut merasakan penderitaan orang-orang yang kurang mampu. **** (Kontributor: Anasya Adeliani)