Berita
Mahathir Mohamad Kalah Telak dalam Pemilu Malaysia, Begini Perjalanan 73 Tahun Karirnya dalam Dunia Politik
Annisa Nur Fadhilah
Mahathir Mohamad Kalah Telak dalam Pemilu Malaysia, Begini Perjalanan 73 Tahun Karirnya dalam Dunia Politik
Selanjutnya Mahathir diangkat sebagai Ketua Dewan Penasihat Pendidikan Tinggi pada tahun 1968 dan Anggota Pengadilan dan Dewan di Universitas Nasional.
Pada tahun 1973, Dr Mahathir diangkat sebagai Semnator dan menyerahkan jabatannya saat mengikuti Pemilu tahun 1974.
Saat Perdana Menteri Abdul Rahman mengundurkan diri, Mahathir kembali memasuki UMNO dan parlemen.
Pada tahun 1974, Dr Mahathir Mohamad berhasil menjabat sebagai Menteri Pendidikan Malaysia dan pada tahun 1976 menyabet posisi Wakil Perdana Menteri.
Usai jabatan Wakil Perdana Menterinya, Dr Mahathir resmi dilantik menjadi Perdana Menteri keempat Malaysia Pada tahun 1981.
Selama menduduki jabatannya, ia sering dipuji karena pertumbuhan ekonomi yang cepat termasuk misi yang dipimpinnya, yaitu investasi luar negeri.
Dr Mahathir menjadi Perdana Mentri Malaysia selama 22 tahun , mulai 1981 dan kalah pada pemilihan di tahun 2003.
Selama masa pensiunnya, Dr Mahathir tetap aktif berpartisipasi sebagai seorang kritikus terhadap penerus-penerusnya, Abdullah Badawi dan Najib Razak.
Pada tahun 2018, Mahathir resmi bergabung dengan koalisi oposisi Pakatan Bersatu dan diumumkan kembali Mahathir dicalonkan menjadi Perdana Menteri.
BACA JUGA : Antrian Haji Indonesia Lebih Cepat Dibanding Malaysia, Ternyata Ini PenyebabnyaSetelah kemengan terakhir pada tahun 1018, Dr Mahathir Mohamad resmi kalah telak dalam Pemilu tahun 2022. Hal ini menjadi puncak kegagalan Mahathir dalam karir politiknya. Mahathir Mohamad kalah telak dalam Pemilu dan digadang-gadang akan menjadi akhir karirnya setelah 73 tahun eksis di dunia politik Malaysia.****