HARIANE - Menag Yaqut mengungkapkan ada banyak catatan yang mesti diperbaiki dari evaluasi pelaksanaan haji 2023.
Catatan kekurangan pelaksanaan haji itu ia ungkapkan ketika mengunjungi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menghadiri Mudzakarah Haji Nasional Senin, 23 Oktober 2023.
Pasalnya, sebanyak 774 jamaah haji Indonesia dilaporkan wafat di tanah suci dan jamaah yang hingga kini tak ada kabar atau hilang.
Gus Yaqut mengatakan pemeriksaan kesehatan jamaah haji sebelum berangkat ke tanah suci menjadi salah satu permasalahan di pelaksanaan haji 2023 kemarin.
"Kami memiliki mandat dari undang - undang dalam pelaksanaan haji yakni, pembinaan, pelayanan dan perlindungan jamaah haji," ujar Yaqut.
Cek Kesehatan Jadi Salah Satu Masalah Utama dari Pelaksanaan Haji 2023
Yaqut mengungkapkan istitaah kesehatan menjadi permasalahan yang krusial dalam pelaksanaan haji kemarin dengan di antaranya sekitar 5.391 lansia yang menggunakan kursi roda.
Menurutnya, hal itu merupakan tantangan berat yang harus diselesaikan bersama - sama dengan Kementerian Kesehatan dalam fisik jamaah haji.
"Mekanisme pelaksanaan haji kemarin terbalik, jamaah haji harus melunasi terlebih dahulu biaya lalu dilakukan pemeriksaan kesehatan di tiap puskesmas," ucapnya.
Maka hal itu terlalu beresiko bagi Kementerian Kesehatan untuk mencoret jamaah haji yang sudah lunas meskipun yang bersangkutan memiliki catatan kesehatan yang tidak memungkinkan untuk berangkat.
Yaqut menyebut, terdapat jamaah yang diloloskan untuk berangkat meskipun secara kesehatan dan fisik tidak memungkinkan.
"Kami tidak ingin kejadian - kejadian yang kemarin terulang kembali di pelaksanaan haji kedepannya, jamaah kemarin banyak yang demensia atau sakit selama proses ibadah haji," ucapnya.