Berita
Cara Menentukan Pemilihan Presidensi G20, dari Indonesia Diserahkan ke India untuk 2023
Dyah Ayu Purwirasari
Cara Menentukan Pemilihan Presidensi G20, dari Indonesia Diserahkan ke India untuk 2023
HARIANE – Bagaimana cara menentukan pemilihan Presidensi G20? Pertanyaan ini mungkin muncul di benak ketika Jokowi menutup KTT G20 di Bali dengan menyerahkan Presidensi kepada India pada Rabu, 16 November 2022.
Pemilihan Presidensi G20 sebenarnya cukup sederhana, yaitu digilir dan melalui proses negosiasi dengan mempertimbangkan soal letak wilayahnya.
Negara yang terpilih dalam pemilihan Presidensi G20 akan menjadi tuan rumah sekaligus panitia dalam penyelenggaraan Konferensi Tinggkat Tinggi G20 atau G20 Summit.
Menjadi negara tuan rumah dan penyelenggara KTT G20 tentunya akan memberikan keuntungan tersendiri bagi negara tersebut, termasuk soal perekonomian dan finansial di mata dunia.
BACA JUGA : KTT G20 di Bali: Sandiaga Uno Klaim Ekonomi Bali Tumbuh 8,1 Persen, Paling Banyak Sektor Pariwisata
Cara Menentukan Pemilihan Presidensi G20 yang Berganti Setiap Tahun
Presiden RI Joko Widodo melalui akun Twitter menyampaikan selamat kepada India yang mendapat giliran untuk Presidensi G20 2023 di bawah kepemimpinan Perdana Menteri Narendra Modi. “Sebagai sahabat India, Indonesia siap untuk mendukung kesuksesan presidensi G20 India tahun depan,” tulisnya. India mendapat giliran setelah Indonesia untuk menjadi tuan rumah dan penyelenggara G20 tahun depan, sebenarnya bagaimana cara pemilihan Presidensi G20? Dilansir dari laman Bank Indonesia, G20 tidak memiliki sekretariat tetap, sehingga negara yang terpilih memimpin akan bekerja sekaligus sebagai penyelenggara.BACA JUGA : Apa itu Pandemic Fund G20? Salah Satu Bahasan Penting dalam Pertemuan KTT G20 di BaliPemilihan Presidensi G20 dipilih dengan cara bergilir dan berganti setiap tahunnya, dengan kerja sama bersama setiap negara anggota. Pada KTT G20 di Riyadh tahun 2020, disepakati Indonesia akan menjadi tuan rumah di tahun 2022 yang tahun sebelumnya dipegang oleh Italia.