Gaya Hidup , Pendidikan , Budaya
Mengenal Sejarah dan Tradisi Angpao Lebaran, Asal-usulnya Bukan dari Indonesia?
Rizky Riawan Nursatria
Sejarah dan tradisi angpao lebaran yang menarik untuk diketahui. (Foto: Unsplash/micheile dot com)
HARIANE - Sejarah dan tradisi angpao lebaran tidak bisa dilupakan masyarakat muslim. Bagi umat Islam diseluruh dunia, tradisi tersebut lazim atau umum ditemui, bahkan hingga hari ini era modern.
Mengenal sejarah dan tradisi angpao lebaran penting untuk referensi pengetahuan. Ketika melaksanakan hari raya Idul Fitri, tak lengkap rasanya bagi orang-orang untuk tidak melakukan tradisi dan budaya yang mengakar itu.
Dikutip dari Cash Matter, awal mula sejarah dan tradisi angpao lebaran di seluruh dunia, dimulai ketika anak-anak diberikan sejumlah kecil uang tunai untuk menandai acara-acara khusus sepanjang tahun. Bagi umat Islam, Idul Fitri dan Idul Adha adalah perayaan besar tersebut.
Sejarah dan tradisi Angpao di hari raya Idul Fitri
"Eidi" disebut Eidiyah dalam bahasa Arab, Eidhi di anak benua India, atau di Indonesia dan Malaysia biasanya dirayakan dengan memberi uang kepada anak-anak. Biasanya para kerabat dekat berkumpul oleh kerabat dan merayakannya bersama-sama.BACA JUGA : Aturan Halal Bihalal Lebaran 2022 Baru Ditetapkan Mendagri, Jumlah Tamu Dibatasi Sesuai Level PPKMTidak mengenal dewasa atau anak-anak, semua dapat melaksanakan budaya budaya tersebut untuk lebih mengenal sejarah dan tradisi angpao lebaran. Sering kali diberikan dalam bentuk uang, diberikan dalam amplop polos atau berhias. Meskipun beberapa keluarga tidak seperti itu, lebih kepada bertukar atau berbagai jenis hadiah atau barang lainnya. Menurut The National News, sejarah dan tradisi angpao lebaran dimulai dari benua afrika. Tradisi ini dimulai pada awal Abad Pertengahan, ketika Kekhalifahan Fatimiyah Afrika Utara mulai membagikan uang, pakaian, atau permen kepada masyarakat di hari pertama Idul Fitri. Pada akhir era Ottoman sekitar lima abad kemudian, hal tersebut berkembang menjadi lebih mirip dengan silaturahmi antar keluarga, bukan lagi dari kerajaan. Uniknya hal itu bertahan hingga saat ini, di era modern.
BACA JUGA : 5 Cara Ajarkan Anak Kelola Angpao Lebaran, Jadi Orangtua Bijak Minimalisir Konflik dengan AnakBerbagai manfaat dan pelajaran dapat dilihat dari sejarah dan tradisi angpao lebaran. Salah satunya adalah budaya berbagi pada sesama tanpa perlu melihat besar kecil yang diberi. Tulus ikhlas dalam memberi dengan kelapangan hati adalah tujuan utama tradisi tersebut bertahan hingga saat ini. Nilai-nilai sikap dan kelembutan umat islam terekam jelas pada tradisi tersebut, yang diyakini sebagai budaya yang wajar dilakukan diseluruh belahan dunia selain umat muslim yang menjalankannya.