Pasar Kangen Jogja 2023 akan Berlangsung 3 Hari, Pengunjung Bisa Nikmati Pameran Hingga Parkir Gratis

HARIANE – Pasar Kangen Jogja 2023 akan kembali digelar mulai Jumat, 17 Maret nanti di lokasi yang tak biasa, yakni halaman Mapolda DIY.

Selain dapat melepas rasa kangen Jogja, pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai makanan jadul, pameran dan pertunjukan seni, hingga parkir gratis.

Simak informasi lengkap mengenai even tersebut dalam artikel ini!

Pasar Kangen Jogja 2023 Digelar Kembali Selama 3 Hari

Dilansir dari akun Instagram @pasarkangen, kegiatan tahunan ini akan kembali digelar selama 3 hari berturut-turut, yakni tanggal 17, 18, dan 19 Maret 2023 dengan tema Wiwitan Pasa 2023 bertempat di halaman Mapolda DIY.

Sementara itu, dirangkum dari situs resmi Humas POLRI, Pasar Kangen akan dimeriahkan dan dihadiri 100 tenant/gubug food and beverage, yang menyediakan makanan masa lalu hingga barang bekas. 

Selain itu, akan ada pula pameran lukisan karya 60 seniman Yogyakarta yang dipajang di lantai 2 dan 3, serta ruang tamu Kapolda DIY. 

Pasar Kangen juga akan menampilkan pertunjukan seni serta workshop mengenai makanan tradisional lengkap dengan door prize menarik.

Tak hanya itu, pengunjung juga tak perlu ketar-ketir dengan tarif parkir ‘menthung’ atau memanfaatkan sebuah momen untuk menaikkan biaya jasa.

Pasalnya, Polda DIY telah menyiapkan lokasi untuk parkir kendaraan pengunjung tanpa dipungut biaya atau gratis.

Nah, berikut ini beberapa lokasi parkir gratis dalam acara Pasar Kangen 2023 nanti:

1. Halaman Ruko Ring Road Square 2. Halaman Radar Jogja 3. Halaman Ruko Depan Mapolda DIY 4. Taman Parkir Plus 5. Masjid Babussalam Polda DIY (Khusus Roda Dua) 6. Sisi Utara Ring Road Sebelah Barat Jembatan

Wiwitan Pasa Pasar Kangen sebagai Ikhtiar mengawali Ramadhan

Wiwitan Pasa yang merupakan tema Pasar Kangen Jogja 2023 ini menurut Wakapolda DIY Brigjen Pol R. Slamet Santoso, S.H., S.I.K. disiapkan sebagai ikhtiar mengawali bulan suci Ramadan yang dikemas dengan pertunjukan seni dan upaya meningkatkan perekonomian masyarakat melalui UMKM.

Kegiatan ini juga akan menampilkan Yogyakarta sebagai kota budaya melalui kolaborasi antara petugas keamanan dengan para pelaku seni, tanpa meninggalkan tugas pokok POLRI.