Berita , D.I Yogyakarta
Pedagang di Tanjakan Clongop Ditertibkan, Bupati Gunungkidul: Akan Kami Tata
HARIANE - Setelah adanya penertiban dan larangan terhadap aktivitas pedagang beberapa waktu lalu, Pemerintah Daerah Gunungkidul berencana akan mengakomodir keberadaan pedagang di kawasan Jalan Baru Clongop, Kalurahan Hargomulyo, Kapanewon Gedangsari, Gunungkidul.
Bupati Gunungkidul Sunaryanta mengatakan, meski bukan merupakan destinasi wisata maupun rest area, pihaknya akan berupaya untuk memastikan kenyamanan bagi masyarakat dan pelaku ekonomi yang datang di kawasan Jalan Clongop.
“Kami akan menata pedagang dengan baik agar kawasan ini tetap nyaman bagi pengunjung, termasuk keberadaan tukang parkir. Ini untuk memastikan jalan ini tetap berfungsi sebagaimana mestinya,” kata Sunaryanta saat melakukan monitoring di Tanjakan Clongop, Gedangsari, Senin (10/2/2025).
Menurutnya, kawasan Tanjakan Clongop ini bisa menjadi lahan ekonomi baru bagi masyarakat setempat. Terjadi lonjakan pengunjung yang berdampak pada meningkatnya aktivitas ekonomi di sekitar lokasi, dengan munculnya pedagang-pedagang dadakan yang berjualan di sepanjang jalur tersebut.
Dengan demikian, diperlukan penataan agar tidak ada pihak yang dirugikan.
"Kawasan ini bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru. Maka dari itu, kami ingin menatanya agar geliat ekonomi juga tetap bisa berjalan tanpa harus mengganggu fungsi jalan," jelas Sunaryanta.
Sunaryanta mengungkapkan, dengan ditambahnya infrastruktur jalan, akan berdampak signifikan pada pertumbuhan ekonomi di masyarakat. Sebab, hal itu akan memudahkan akses masuknya warga dari luar Gunungkidul.
"Pembangunan infrastruktur di kawasan pesisir selatan dan utara Gunungkidul ini memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah," ucapnya.
Sementara itu, Kapolres Gunungkidul AKBP Ary Murtini mengatakan, beberapa waktu lalu pihaknya telah memberikan sosialisasi dan penertiban kepada pedagang yang menggelar lapak di bahu jalan Tanjakan Clongop. Penertiban tersebut dilakukan karena dinilai melanggar dan membahayakan pengguna jalan.
"Masih banyak ditemui pedagang di sekitar bahu jalan. Hal ini sangat berbahaya karena jalur ini ramai dilalui kendaraan. Sudah dua kali kami mengimbau untuk mengembalikan fungsinya sebagai jalan, tidak boleh ada aktivitas jualan," ujarnya.
Ary berharap, masyarakat dapat bersinergi untuk menciptakan kenyamanan dan keamanan dengan mengembalikan fungsi jalan untuk lalu lintas kendaraan. ****