Berita
Pembantaian Massal Amerika Serikat Peringati Hari Kesadaran Kekerasan Bersenjata, Akankah Pembelian Senjata Dibawah Umur Dihapuskan ?
Anasya Adeliani
Pembantaian Massal Amerika Serikat Peringati Hari Kesadaran Kekerasan Bersenjata, Akankah Pembelian Senjata Dibawah Umur Dihapuskan ?
HARIANE - Pembantaian massal Amerika Serikat menandai Hari Kesadaran Kekerasan Senjata Nasional pada saat negara itu menghadapi penembakan massal satu demi satu dan orang-orang bertanya-tanya apa yang dapat dilakukan untuk mencegah agar tidka lebih banyak tragedi semacam itu terjadi.
Pembantaian massal Amerika Serikat terjadi secara beruntun pada Rabu, 1 Juni 2022 seorang pria berusia 45 tahun melakukan penembakan mengamuk di rumah sakit Tulsa, Oklahoma, menewaskan empat orang. Pada Sabtu, 14 Mei 2022, seorang pria bersenjata berusia 18 tahun pergi ke supermarket di Buffalo, New York, menembak 13 orang dan menewaskan 10 orang. Dan pada Selasa, 24 Mei 2022, seorang pria bersenjata berusia 18 tahun lainnya melakukan penembakan di sebuah sekolah dasar di Uvalde, Texas, menewaskan 19 siswa dan dua guru.
"LULAC berdiri dalam solidaritas dengan semua keluarga di kota Uvalde," kata Sergio Lira, presiden Liga Warga Amerika Latin Bersatu cabang Houston, pada konferensi pers membahas pembantaian massal Amerika Serikat.
"Jika melarang senapan serbu, memiliki lebih sedikit pembunuhan. Jika melakukan pemeriksaan latar belakang, memiliki lebih sedikit pembunuhan," lanjut Lira.BACA JUGA : 20 Siswa dan Guru Tewas dalam Penembakan di SD Texas, Ternyata Pelakunya Masih Remaja!"Itu amandemen kedua adalah hak untuk mengangkat senjata. Ya, kami tidak mengambil hak untuk mengangkat senjata, tetapi itu tidak dimaksudkan untuk membunuh anak-anak yang tidak bersalah, itu tidak dimaksudkan untuk penembakan massal," "Kontrol ini harus mencakup pemeriksaan latar belakang yang komprehensif tidak hanya oleh dealer, tetapi juga di pameran senjata api untuk semua penjualan senjata api," kata Bill Crosier, presiden Houston Peace and Justice Center, pada rapat umum kesadaran kekerasan senjata. "Ditambah larangan penjualan senapan gaya serbu dan magasin berkapasitas besar, yang bukan untuk perlindungan pribadi dan tidak memiliki tempat di rumah, bisnis, atau untuk berburu," tambah Crosier. "Menyingkirkan senjata api bukanlah jawabannya," kata Michael Cargill, seorang advokat senjata dan pemilik toko senjata Central Texas Gun Works di Austin, Texas. "Menghilangkan senjata bahkan bukan pilihan," kata Cargill kepada Anadolu Agency (AA). "Ada terlalu banyak senjata di Amerika jutaan dan jutaan di antaranya. Apakah kita akan meminta semua orang yang memiliki senapan gaya AR-15 untuk menyerahkan senjata mereka secara sukarela? Tidak mungkin untuk menyingkirkan semuanya," jelas Cargill. Cargill percaya sistem pemeriksaan latar belakang yang baik sudah ada tetapi mengatakan hal itu perlu ditegakkan di semua tingkatan, dari penegak hukum setempat hingga kantor kejaksaan distrik hingga FBI.