Berita , Nasional , Pilihan Editor , Headline

Persaingan Media Tak Sehat, Pemerintah Akan Buat Regulasi Baru Soal Pers

profile picture Ichsan Muttaqin
Ichsan Muttaqin
Persaingan Media Tak Sehat, Pemerintah Akan Buat Regulasi Baru Soal Pers
Persaingan Media Tak Sehat, Pemerintah Akan Buat Regulasi Baru Soal Pers
HARIANE - Pemerintah berencana membuat regulasi baru soal pers untuk melindungi media mainstream dari persaingan yang tak sehat. Hal itu disampaikan Presiden RI, Joko Widodo dalam puncak perayaan Hari Pers Nasional, Rabu (9/2).
Menurutnya, invasi media dan platform asing membuat persaingan pers tidak sehat dan merugikan industri Pers Nasional. Karena itu, jika memang diperlukan, pemerintah akan membuat regulasi baru soal pers.
Adapun bentuk regulasi baru soal pers yang akan dibuat oleh pemerintah, akan diserahkan pada Dewan Pers dan PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) untuk membahasnya.
"Ada beberapa pilihan yang mungkin segera kita putuskan. Apakah segera mendorong undang-undang baru atau merivisi undang-undang lama," kata Jokowi.
"Atau yang paling cepat dengan membuat Peraturan Pemerintah (PP). Hal ini kami serahkan pada PWI dan Dewan Pers agar regulasi itu segera bisa diselesaikan. Saya akan dorong terus setelah pilihannya diputuskan. Sehingga menjadikan industri pers makin sehat dan kuat," lanjutnya.
BACA JUGA : MotoGP Mandalika: Jelang Tes Pramusim di Sirkuit Mandalika, Quartararo Tidak Puas dengan Tim Yamaha
Lebih lanjut Jokowi mengatakan jika dirinya menyadari bahwa dalam 2 tahun terakhir, pers nasional mengalami tekanan luar biasa berat.
Baik tekanan akibat pandemi, distrubsi teknologi digital dan masuknya berbagai platform raksasa asing yang menggerus potensi ekonomi dan pengaruh media arus utama.
Menurutnya, perubahan drastis lanscape arus media melahirkan berbagai persoalan pelik. Seperti, munculnya sumber informasi alternatif, tumbuh suburnya trend informasi yang semata mengejar jumlah klik dan vews.
Membanjirnya konten-konten yang hanya mengejar viral, masifnya informasi yang menyesatkan bahkan adu bomba sehingga menyebabkan kebingunan dan perpecahan.
"Dalam kondisi yang penuh tekanan ini, media mainstream harus secepatnya bertransformasi. Harus makin inovatif dan meningkatkan teknologi untuk mengakselerasi pertumbuhan yang sehat," katanya.
"Membanjiri kanal-kanal dengan berita baik, mencerdaskan dan mengisi konten yang berkualitas dan menjadikan kepercayaan dan integritas sebagai modal untuk merebut peluang-peluang yang ada," lanjutnya.
Pers harus mampu memperbaiki kelemahan-kelemahan sambil melanjutkan agenda-agenda besar bangsa. Menguatkan pijakan dan mampu mempercepat transformasi digital untuk menghasilkan karya-karya jurnalistik berkualitas, lebih cepat, namun tetap akurat dan tidak terjebak pada sikap pragmatis yang menggerus integritas.
Ads Banner

BERITA TERKINI

Perintah Tunda Ikut Retret, Waketum Gerindra: Kepala Daerah Tidak Hanya Mewakili Satu Kelompok ...

Perintah Tunda Ikut Retret, Waketum Gerindra: Kepala Daerah Tidak Hanya Mewakili Satu Kelompok ...

Jumat, 21 Februari 2025 23:10 WIB
Pembukaan Sekolah Tani Nasional 2025, Budi Djiwandono: Petani Butuh Peremajaan

Pembukaan Sekolah Tani Nasional 2025, Budi Djiwandono: Petani Butuh Peremajaan

Jumat, 21 Februari 2025 22:23 WIB
Wamendagri Sebut Ada 47 Kepala Daerah Tak Hadir Tanpa Keterangan di Retreat Akmil ...

Wamendagri Sebut Ada 47 Kepala Daerah Tak Hadir Tanpa Keterangan di Retreat Akmil ...

Jumat, 21 Februari 2025 19:10 WIB
Jadi Bupati Sleman Didukung PDIP, Harda Kiswaya Tetap Berangkat Retret di Akmil Magelang

Jadi Bupati Sleman Didukung PDIP, Harda Kiswaya Tetap Berangkat Retret di Akmil Magelang

Jumat, 21 Februari 2025 18:36 WIB
Suasana di Akmil Magelang Jawa Tengah Jelang Retreat Kepala Daerah

Suasana di Akmil Magelang Jawa Tengah Jelang Retreat Kepala Daerah

Jumat, 21 Februari 2025 15:18 WIB
Cawe-Cawe Megawati Berlanjut, dari Era Jokowi ke Pemerintahan Prabowo

Cawe-Cawe Megawati Berlanjut, dari Era Jokowi ke Pemerintahan Prabowo

Jumat, 21 Februari 2025 15:17 WIB
Tingkatkan Pelayanan, KAI Commuter Luncurkan Kartu Disabilitas di Yogyakarta

Tingkatkan Pelayanan, KAI Commuter Luncurkan Kartu Disabilitas di Yogyakarta

Jumat, 21 Februari 2025 14:33 WIB
Nasib Kepala Daerah dari PDIP yang Sudah Tiba di Jogja, Hasto Wardoyo: Kita ...

Nasib Kepala Daerah dari PDIP yang Sudah Tiba di Jogja, Hasto Wardoyo: Kita ...

Jumat, 21 Februari 2025 14:20 WIB
Tunda Ikuti Retreat di Magelang, Bupati Gunungkidul: Kami Tegak Lurus Ketum Megawati

Tunda Ikuti Retreat di Magelang, Bupati Gunungkidul: Kami Tegak Lurus Ketum Megawati

Jumat, 21 Februari 2025 14:17 WIB
Megawati Larang Kepala Daerah PDIP Ikut Retret, Hasto Wardoyo Tunggu Klarifikasi

Megawati Larang Kepala Daerah PDIP Ikut Retret, Hasto Wardoyo Tunggu Klarifikasi

Jumat, 21 Februari 2025 12:40 WIB