Berita , D.I Yogyakarta
Pemkab Bantul Bakal Terima Investasi Asing Capai 27,4 USD Untuk Bangun Pabrik Pengolahan Sampah
"Jadi sekarang dalam fase established lalu nanti masuk ke fase transisi saat kemudian ITF Bawuran terbangun, dan masuk ke fase established ketika BRG terbangun ini saling berkolerasi sehingga tidak sporadis," jelasnya.
Oleh karena itu, jika pertengahan Juni 2024, semua tahapan sudah berjalan, Wahyudi memprediksi pada Agustus 2024 sudah bisa lakukan peletakan batu pertama pembangunan pabrik tersebut.
Direncanakan pada Juli 2025, pembangunan pabrik tersebut sudah selesai dan bisa beroperasional.
"Ini adalah investasi dari luar negeri dengan total dana pagu anggaran 27,4 juta US. Dana itu dikumpulkan oleh venture capitalis yang ada di Singapura. Kami hanya memastikan kesiapan lahan dan jaminan suplai bahan baku yakni 200 ton perhari," papar Wahyudi.
Mengenai jumlah tenaga kerja yang akan terserap dengan terbangunnya pabrik tersebut, Wahyudi mengungkapkan butuh sekitar 300 hingga 400 pekerja. Di mana, para pekerja ini akan melibatkan warga sekitar yang terdampak dari ditutupnya TPA Piyungan.
"Kami sengaja memilih Bawuran agar warga bisa dilibatkan. Tentunya, nantinya akan ada pelibatan tenaga kerja yang expert juga," jelas Wahyudi.
Sementara Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan, pihaknya sangat mendukung terkait rencana investasi dari pihak Paneltech, dengan syarat memenuhi persyaratan yang ada.
"Tadi kami sampaikan agar mereka mencari mitra lokal yang bisa diajak kerja sama dalam projek sampah ini. Pemerintah hanyalah regulator dan fasilitator bagi proyek-proyek investasi yang ada di Bantul yang harus memenuhi aspek perizinan," katanya.
Selain itu, Halim juga meminta kepada Paneltech untuk memberdayakan warga sekitar sehingga ada manfaat yang nyata untuk pertumbuhan ekonomi di Bantul dan penyerapan tenaga kerja. Begitu juga dengan CSR dari Paneltech juga harus bisa dimanfaatkan oleh warga Bantul.
"Karena ini membutuhkan sampah sebagai input industri maka kita sangat senang karena ini akan turut membantu menyelesaikan masalah sampah. Apalagi mereka membutuhkan sekitar 200 ton sampah yang akan di pilah lalu di olah menjadi panel" dari sampah," jelas Halim.****