HARIANE - Dalam rangka mendorong pertumbuhan ekosistem keuangan digital di Kabupaten Kulon Progo, Pemerintah Kabupaten setempat menggelar High Level Meeting dan Capacity Building Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kabupaten Kulon Progo, di Hotel Novotel YIA, Kamis (30/5/2024).
PJ Bupati Kulon Progo, dalam sambutannya mengatakan, digitalisasi keuangan diharapkan menjadi budaya Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dan masyarakatnya.
"Harapannya ini mendukung upaya mewujudkan good governance dan clean government Kulon Progo," ungkap Siwi, di Novotel.
Karenanya Siwi mendorong seluruh unsur berkomitmen mendukung penuh proses digitalisasi keuangan daerah, meski dalam penerapannya ada beberapa tantangan yang harus dihadapi.
"Dengan dukungan dan komitmen bersama dibutuhkan, agar digitalisasi keuangan daerah berjalan dengan optimal," harap Siwi.
Sedangkan, Kepala BKAD Kulon Progo Taufik Amrullah mengatakan, Capaian Indeks Elektronifikasi Tranfer Pemerintah Daerah (ETPD) Kabupaten Kulon Progo Tahun 2023 lalu mencapai 96,8 persen dengan level digital. Aspek penilaian kinerja Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) diukur dari Aspek Proses sebesar 30 persen, Aspek Output 40 persen dan Aspek Outcome 30 persen.
"Tahun lalu Kulon Progo mendapatkan peringkat ke 36 dari 416 Kabupaten di Indonesia. Ada beberapa faktor diantaranya jumlah aspek proses di Kabupaten Kulon Progo terlalu sedikit dan rendahnya skor program unggulan, salah satunya karena kurangnya implementasi," lapor Taufiq.
Taufiq melanjutkan, gambaran umum perkembangan ETPD di Pemerintah Kabupaten Kulon Progo pada Tahun 2023 adalah melalui penerapan digitalisasi dalam pemungutan pajak dan retribusi daerah.
Dalam acara tersebut, turut diberikan Apresiasi kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pengelola Pendapatan yang mencapai realisasi non tunai terbaik sampai tanggal 30 April 2024. Terbaik pertama adalah Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) dan peringkat kedua Dinas Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga.(Sus).