HARIANE - Permasalahan ketenagakerjaan dihadapi seluruh wilayah di Indonesia, tidak terkecuali Kabupaten Kulon Progo. Sebagai upaya menekan masalah ini, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kulon Progo menggelar Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) mulai Kamis (02/05/2024) kemarin.
Peserta mendapatkan pelatihan seperti pembuatan roti dan kue, barista, menjahit pakaian dengan mesin, hingga practical office advance.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kulon Progo, Bambang Sutrisno mengatakan, pelatihan tersebut merupakan jawaban atas permasalahan ketenagakerjaan yang melanda. Masalah yang dimaksud seperti belum seimbangnya jumlah lapangan pekerjaan dengan jumlah tenaga kerja yang tersedia.
Akibatnya tenaga kerja asal Kulon Progo belum terserap secara maksimal.
"Pelatihan ini diharapkan bisa meningkatkan peluang peserta mendapatkan pekerjaan, bahkan membuka usaha. Ada 80 peserta yang mengikuti pelatihan, mereka dari seluruh kapanewon di Kulon Progo dan terbagi dalam 5 jenis pelatihan," ungkap Bambang Sutrisno, Jumat (3/5/2024).
Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo, Ni Made Dwipanti Indrayanti mengatakan, pelatihan yang digelar bisa menjadi jembatan untuk membentuk sumber daya manusia yang unggul dan kompetitif. Harapannya mereka siap kerja dan nantinya bisa membuka lapangan kerja baru.
"Kami harap para peserta juga menguatkan mentalitas. Karena mentalitas yang baik akan membentuk tenaga kerja berdaya saing tinggi.
Mentalitas bisa meningkatkan semangat kerja dan tidak mudah menyerah," tutur Made.
Sepanjang tahun 2024, Disnakertrans Kulon Progo telah menyiapkan 20 program pelatihan bagi calon pekerja. Baik dari APBD kabupaten dan APBN. Hingga bulan April 2024, 3 pelatihan bersumber dari APBD berhasil diselesaikan.(run).