Direktur Utama Bank BPD DIY, Santoso Rohmad mengatakan bahwa, selain memberikan manfaat ekonomi sebagai bank umum, Bank BPD DIY juga memiliki tanggung jawab sosial untuk mengalokasikan sebagian keuntungannya melalui program CSR.
Melalui program CSR ini diharapkan dapat mengungkit perekonomian hingga menghasilkan ekonomi yang berkelanjutan.
“CSR ini sustainability ekonomi juga harus terjaga. Karena kita menjaga lingkungan hidup dan pendidikan ke anak cucu kita, kualitas sumber daya manusia dan ekonomi meningkat. Harapan kami kemiskinan juga bisa kita angkat bersama-sama, dan pada akhirnya bank juga akan mengambil manfaat lewat masyarakat yang ekonominya kuat, lingkungan terjaga, wisatawan betah di Jogja, dan sebagainya,” jelasnya.
Santoso menambahkan, Bank BPD DIY sendiri ambil andil dalam pengentasan kemisikinan. Melalui produk-produknya, Bank BPD DIY memberikan kredit yang sangat minim yakni tiga persen setahun.
“Ini arahan dari Gubernur DIY kepada kami, bagaimana setelah Covid-19 Bank BPD DIY menjadi pengungkit ekonomi supaya masyarakat segera bangkit untuk recovery,” terangnya.
“Kami juga nderek titip kepada pemangku kepentingan yang ada di wilayah paling bawah untuk memberikan literasi keuangan dan akses perbankan ke masyarakat luas. Ini penting karena segala sesuatu kedepannya lewat perbankan,” tandasnya.
Sementara itu Ketua Karang Taruna Kemantren Mergangsan, Raditya Kurniawan sebagai salah satu penerima manfaat di bidang ekonomi mengaku terbantu dengan bantuan CSR tersebut.
Rencananya, bantuan tersebut akan dipergunakan untuk melanjutkan event jelajah museum yang ada di Kemantren Mergangsan di mana wilayah tersebut memiliki banyak bangunan heritage.
“Event ini nantinya kami akan menggandeng komunitas untuk jalan-jalan di museum dan mengulik sejarah. Selain itu akan ada pasar rakyat yang menggandeng UMKM di mana tentunya secara ekonomi akan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat,” pungkasnya.****