HARIANE- Pemerintah Kota Yogyakarta target Nol Aids, Tuberkulosis, dan Malaria pada tahun 2030. Dengan melibatkan seluruh komponen masyarakat, organisasi serta lembaga melalui penandatanganan komitmen bersama untuk menuju Eliminasi AIDs , Tuberkulosis dan Malaria (ATM) di Grand Rohan Yogyakarta pads Selasa (17/10).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Emma Rahmi Aryani mengatakan kolaborasi bersama ini dimulai dalam melakukan skrining, test dan tracing menuju Eliminasi ATM (Aids, Tuberkulosis, Malaria).
Pihaknya menyebut jika seandainya masih terdapat menderita ATM, maka kemudian segera di lakukan treatment sampai benar-benar zero ATM.
Berdasarkan data Tuberkulosis dari Dinas Kementerian Kesehatan RI tahun 2022, Kota Yogyakarta memiliki capaian penemuan kasus Tuberkulosis sebesar 83 persen, dari target 90 persen. Sedangkan HIV terdapat 50 orang dan Aids 6 orang.
Sehingga program Tuberkulosis di Kota Yogyakarta perlu ditingkatkan, agar target penemuan kasus 90 persen pada tahun 2023 terpenuhi. Sedangkan, untuk jumlah kasus HIV di Kota Yogyakarta hingga Triwulan II Tahun 2023 sebanyak 59 kasus.
“Memang pencapaian penemuan semakin tinggi. Karena kita mencari dan segera diobati sehingga harapannya target 1700 orang terpenuhi,”ujar Emma.
Disisi lain meskipun Kota Yogyakarta telah mendapatkan sertifikat eliminasi terkait kasus malaria pada tahun 2014. Namun pengendalian malaria tetap dilakukan dengan surveilans pasif malaria.
Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo berterima kasih dan mengapresiasi baik lembaga, kelompok masyarakat dan non pemerintah yang saling berkolaborasi untuk mewujudkan eliminasi ATM 2030. Meskipun angka kasusnya tidak tinggi tetapi pihaknya tetap berkomitmen hingga zero ATM.
"Walaupun jumlah pasien yang ada di kota Jogjakarta itu mungkin kecil dibanding dengan daerah lain, tetapi ini merupakan komitmen Pemerintah Kota untuk mengeliminasi sampai ke Zero," ujar Singgih.
Pihaknya berharap, keterkaitan kelompok masyarakat, lembaga pemerintah dan non pemerintah ini sangat diperlukan untuk mencapai tujuan penuntasan Nol ATM di Kota Yogyakarta.
“Untuk mencapainya , perlu melibatkan seluruh komponen wilayah dan organisasi masyarakat. Sehingga harapan ke depan, jika ditemukan penderita akan mendapatkan pengobatan sampai sembuh,” pungkas Singgih.****