Berita , Jabar

Penjual Solar Ilegal di Bandung Ditangkap, Pakai Modus Modifikasi Mobil Pengangkut

profile picture Tim Red 4
Tim Red 4
Penjual Solar Ilegal di Bandung Ditangkap, Pakai Modus Modifikasi Mobil Pengangkut
Pengungkapan kasus penjual solar ilegal di Bandung menggunakan mobil modifikasi. (Foto: Instagram/polrestabandung)

HARIANE - Dua orang penjual solar ilegal di Bandung diamankan Satreskrim Polresta Bandung karena mendistribusikan BBM subsidi tanpa izin. 

Pengamanan dilakukan pada Selasa, 9 Januari 2024 pukul 20.27 WIB di wilayah Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. 

Kapolresta Bandung, Kombes Pol Kusworo Wibowo saat melakukan konferensi pers pada Senin, 22 Januari 2024 menyebut modus operandi yang dilakukan adalah dengan memodifikasi mobil bak tertutup sehingga bisa mengangkut BBM subsidi hingga 2.000 liter sekali angkut. 

Di dalam mobil ditemukan dua buah kempu atau wadah penampung yang digunakan untuk menyimpan BBM subsidi, masing-masing berkapasitas 1.000 liter. 

Mobil modifikasi tersebut dikendarai oleh tersangka berinisial IB. IB membeli solar subsidi di SPBU dengan cara menggunakan kode barcode dan nopol yang tidak sesuai dengan kendaraannya. 

"Adapun pelaku pertama ini membeli BBM jenis solar subsidi ini dengan harga Rp 6.800 per liter, kemudian dijual kepada pelaku RW dengan harga Rp 7.900 per liter," jelas Kusworo. 

Tersangka RW kemudian menjualnya lagi kepada konsumen dengan harga Rp 9.500 per liter dan mengirimkan BBM tersebut menggunakan tangki industri, seolah-olah BBM yang dijual adalah solar industri. 

RW pun mendapat keuntungan Rp 900 per liter dengan menjadi penjual solar ilegal di Bandung. 

Atas perbuatannya kedua penjual BBM ilegal di Bandung dengan modus modifikasi kendaraan pengangkut dijerat Pasal 55 Undang-Undang RI Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. 

Sebagaimana telah dirubah dalam Pasal 40 angka 9 Undang-Undang RI Nomor 6 tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 tahun 2022 tentang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang dengan ancaman 6 tahun penjara dan denda Rp 60 M. ****

1
Ads Banner

BERITA TERKINI

Sidang Perdana Gugatan Perdata Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon Ditunda Pekan Depan, Begini ...

Sidang Perdana Gugatan Perdata Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon Ditunda Pekan Depan, Begini ...

Selasa, 01 Juli 2025
DPRD Gunungkidul Tolak Penurunan Target PAD, Kenapa ?

DPRD Gunungkidul Tolak Penurunan Target PAD, Kenapa ?

Selasa, 01 Juli 2025
Kecelakaan di Parung Bogor Hari ini, Pemotor Tewas Terseret Mobil

Kecelakaan di Parung Bogor Hari ini, Pemotor Tewas Terseret Mobil

Selasa, 01 Juli 2025
Satresnarkoba Polresta Yogyakarta Tangkap 14 Tersangka Penyalahgunaan Narkoba

Satresnarkoba Polresta Yogyakarta Tangkap 14 Tersangka Penyalahgunaan Narkoba

Selasa, 01 Juli 2025
Harga Emas Antam Hari ini Selasa 1 Juli 2025 Naik Rp 16 Ribu ...

Harga Emas Antam Hari ini Selasa 1 Juli 2025 Naik Rp 16 Ribu ...

Selasa, 01 Juli 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Selasa 1 Juli 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Harga Emas Perhiasan Hari ini Selasa 1 Juli 2025 Naik atau Turun? Cek ...

Selasa, 01 Juli 2025
Jemaah Haji Pulang 2 Juli 2025 Ada 18 Kloter, Cek Jam Terbangnya Disini

Jemaah Haji Pulang 2 Juli 2025 Ada 18 Kloter, Cek Jam Terbangnya Disini

Selasa, 01 Juli 2025
Sambut Masa Pensiun, Seorang Guru Olahraga di Gunungkidul Berlari Puluhan Kilometer Sebagai Bentuk ...

Sambut Masa Pensiun, Seorang Guru Olahraga di Gunungkidul Berlari Puluhan Kilometer Sebagai Bentuk ...

Selasa, 01 Juli 2025
‎Jembatan Pandansimo Bantul, Akses Penghubung Dua Kabupaten yang Pakai Teknologi Tahan Gempa

‎Jembatan Pandansimo Bantul, Akses Penghubung Dua Kabupaten yang Pakai Teknologi Tahan Gempa

Senin, 30 Juni 2025
Libur Panjang, Pelajar Tetap Terima Makanan Kemasan dan Susu

Libur Panjang, Pelajar Tetap Terima Makanan Kemasan dan Susu

Senin, 30 Juni 2025