Berita , D.I Yogyakarta

Penyebaran Isu SARA di DIY Tinggi, Bawaslu Kerja Sama META untuk Penyaringan Konten

profile picture Wahyu Turi
Wahyu Turi
Penyebaran Isu SARA di DIY Tinggi, Bawaslu Kerja Sama META untuk Penyaringan Konten
Rapat koordinasi yang digelar Bawaslu Bantul untuk mencegah terjadinya pelanggaran politisasi SARA di DIY. (Foto: Wahyu Turi K)

HARIANE - Jelang masa kampanye Pemilu 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) soroti soal penyebaran isu SARA di DIY yang tinggi. 

Kepala Bawaslu DIY, Mohammad Najib menyampaikan, tingkat kerawanan politisasi SARA di DIY berada di urutan ketiga se-Indonesia.

Hal tersebut disampaikan pada gelaran rapat kordinasi oleh Bawaslu Bantul bertema “Pelanggaran Politisasi SARA dalam Masa Kampanye Pemilu 2024”.

Kegiatan yang diselenggarakan Kamis, 23 November 2023 ini turut mengundang pimpinan partai politik, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), dan DPD se-Kabupaten Bantul.

Menurut Mohammad, tingginya isu SARA tidak lepas dari penggunaan media sosial yang sangat tinggi hingga memunculkan perselisihan antar individu bahkan antar kelompok.

“Di DIY kalau kita lihat penduduknya, apalagi ketambahan mahasiswa, pemakai medsos sangat tinggi. Dan itu rawan karena isu SARA lewat media sosial. Lewat hoaks, lewat ujaran kebencian,” terang Najib, Kamis, 23 November 2023.

Menurutnya, ada dampak buruk kaitannya politisasi SARA melalui media sosial. Yakni dapat mengakibatkan penerima pesan yang bernada SARA itu tidak dapat berpikir obyektif dan rasional saat memilih salah satu calon di kontestasi Pemilu.

Untuk menangkal maraknya isu SARA di media sosial, katanya, Bawaslu pusat telah bekerja sama dengan META untuk menyaring konten-konten yang mengarah ke isu SARA.

Bawaslu Soroti Media Online yang Bisa Berpotensi Menyebar Berita Hoaks

Di samping itu Bawaslu juga melakukan edukasi masyarakat agar memiliki kemampuan untuk menyaring informasi yang diterima.

“Sekarang hampir 90 persen dari portal berita online tidak terverifikasi Dewan Pers, sehingga sangat rawan untuk digunakan sesuatu yang tidak positif untuk kepentingan tertentu yang menguntungkan sebagian calon dan merugikan masyarakat,” katanya.

Ketua Bawaslu Bantul, Didik Joko Nugroho menyampaikan bahwa sejauh ini isu SARA di Kabupaten Bantul belum merebak dan tergolong kondusif.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Sopir tidak Kuasai Medan, Sebuah Mobil Nyungsep di Tanjakan Bibis

Sopir tidak Kuasai Medan, Sebuah Mobil Nyungsep di Tanjakan Bibis

Senin, 09 Juni 2025
4 Jemaah Haji Asal Indonesia Nekat Merokok di Kamar Hotel, Alarm Bunyi dan ...

4 Jemaah Haji Asal Indonesia Nekat Merokok di Kamar Hotel, Alarm Bunyi dan ...

Minggu, 08 Juni 2025
Maling Ayam, Seorang Remaja Jadi Bulan-bulanan Warga

Maling Ayam, Seorang Remaja Jadi Bulan-bulanan Warga

Minggu, 08 Juni 2025
Dua Wisatawan Asal Sragen Nyaris Tenggelam di Pantai Parangtritis Bantul

Dua Wisatawan Asal Sragen Nyaris Tenggelam di Pantai Parangtritis Bantul

Minggu, 08 Juni 2025
Innalillahi! Sebuah Motor Sport Tabrak 2 Lansia di JJLS Gunungkidul, Pengendara Meninggal Dunia

Innalillahi! Sebuah Motor Sport Tabrak 2 Lansia di JJLS Gunungkidul, Pengendara Meninggal Dunia

Minggu, 08 Juni 2025
Pasca Idul Adha, Jasa Gilingan Daging di Gunungkidul Diserbu Pelanggan, Sampai Rela Antre ...

Pasca Idul Adha, Jasa Gilingan Daging di Gunungkidul Diserbu Pelanggan, Sampai Rela Antre ...

Minggu, 08 Juni 2025
Sebagian Besar Jemaah Haji Jalan Kaki ke Mina, PPIH : Kami Minta Maaf

Sebagian Besar Jemaah Haji Jalan Kaki ke Mina, PPIH : Kami Minta Maaf

Minggu, 08 Juni 2025
Begini Penjelasan Kemenag Soal Kisruh Jemaah Haji Terlantar di Arafah

Begini Penjelasan Kemenag Soal Kisruh Jemaah Haji Terlantar di Arafah

Minggu, 08 Juni 2025
Harga Emas Antam Hari ini Minggu 8 Juni 2025, Naik atau Turun?

Harga Emas Antam Hari ini Minggu 8 Juni 2025, Naik atau Turun?

Minggu, 08 Juni 2025
Mantap! Harga Emas Perhiasan Hari ini Minggu 8 Juni 2025 Turun Drastis

Mantap! Harga Emas Perhiasan Hari ini Minggu 8 Juni 2025 Turun Drastis

Minggu, 08 Juni 2025