Berita , D.I Yogyakarta
Peringati Hari Pangan Sedunia, Kevikepan : Peduli Ancaman Krisis Pangan Imbas Perang dan Fenomena El Nino
HARIANE - Dalam memperingati Hari Pangan Sedunia (HPS) Kevikepan mengajak masyarakat untuk peduli terhadap ancaman krisis pangan dengan adanya perang dan fenomena El Nino di Indonesia.
HPS juga sekaligus peringatan Festival Kebangsaan bertajuk Si Vis Pacem Para Panen digelar di Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu 29 Oktober 2023.
Vikaris Episkopalis Kavikepan Yogyakarta Barat, Romo AR Yudono Suwondo PR mengatakan selain ancaman krisis pangan, yang paling penting yakni tentang kesehatan pada kualitas pangan instan.
"Sebab pangan yang instan tidak membuat hidup semakin berkualitas melainkan akan merosot, maka dari itu kami mengajak masyarakat untuk kembali mengkonsumsi pangan lokal yang dihasilkan dari tanah air sendiri," ujar Romo AR Yudono.
Menurutnya di Tanah Air, banyak tanaman pangan lokal yang tidak dilirik lagi seperti Jali yang dinilai memilki gizi yang sangat besar.
Tak hanya itu juga, mengkonsumsi pangan instan juga sangat berlawanan dengan ekonomi sehingga pihaknya selalu mengingatkan untuk selalu setia kepada pangan lokal secara terus menerus.
"Kita kan tidak mungkin menyampaikan untuk kembali ke pangan lokal jika tidak memberikan inspirasi. Gereja di Indonesia ingin menawarkan inspirasi kepada masyarakat,"ucapnya.
Ia juga mengakui menghasilkan pangan lokal tidaklah mudah, sebab generasi muda saat ini enggan menjadi petani sehingga lahan - lahan pertanian merosot karena alih fungsi lahan untuk kebutuhan rumah dan yang lainnya.
"Ya ini perlombaan, namun kami mengajak yang masih ada dan tersisa yang masih bisa mengembangkan pangan lokal sehingga keberadaan pangan lokal tetap ada dan tidak tergerus dengan pangan instan yang tidak baik untuk kesehatan,"ucapnya.
Tendensius terhadap pangan lokal menurutnya berkaitan dengan kesejahteraan dan kesehatan masyarakat sehingga angka harapan hidup semakin tinggi dengan mengkonsumsi makanan yang sehat.
Pihaknya juga mengapresiasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul yang sudah berusaha mempertahankan lahan pertanian dengan merancang Raperda tentang Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan atau LP2B.
"Mempertahankan pertanian seluas 14 ribu hektar dan 4 hektar lahan pertanian cadangan untuk mempertahankan ketahanan pangan di Bumi Projotamansari," ucapnya.