HARIANE - Detail soal kasus tabrakan pesawat JAL dengan pesawat penjaga pantai di Bandara Haneda, Tokyo, Jepang pada Selasa, 2 Januari 2024 lalu makin banyak terungkap.
Berdasarkan laporan terbaru yang dirilis pada Kamis, 4 Januari 2024, pilot-pilot Japan Airlines pada awalnya tak sadar pesawat yang dikendalikannya terbakar api.
Dari video kejadian yang beredar, terlihat api keluar dari badan pesawat dan menyebar pada bagian bawah sebelum pesawat berhenti.
Berdasarkan informasi yang dilaporkan oleh NHK, pilot JAL baru mengetahui pesawat terbakar setelah mendapat informasi oleh pramugari.
Kepala pramugari melapor ke kokpit bahwa pesawat terbakar dan kru membutuhkan izin untuk membuka pintu-pintu darurat.
Saat itu, kabin pesawat telah dipenuhi dengan asap dan suhu semakin panas. Penumpang sudah mulai panik dan berteriak minta dibukakan pintu untuk keluar.
Dilansir dari Japan Today, pada pesawat tersebut terdapat delapan pintu darurat tetapi evakuasi mulai dilakukan melalui dua perosotoan yang ada di bagian depan.
Sedangkan pintu darurat pada bagian belakang hanya ada satu yang aman dari api tetapi sistem komunikasi dengan kokpit sudah tidak berfungsi. Sehingga para kru pun memberikan instruksi untuk keluar dari pintu belakang menggunakan alat pengeras suara.
Membutuhkan waktu 18 menit untuk mengevakuasi seluruh penumpang Japan Airlines yang terbakar di mana pilot adalah orang terakhir yang turun dari pesawat pada pukul 18.05 waktu setempat.
Tidak lama setelah evakuasi selesai dilakukan, seluruh badan pesawat dilahap api dan lusinan pemadam kebakaran berjibaku untuk menjinakkan api yang baru selesai setelah delapan jam.
Meski tabrakan pesawat di bandara Jepang tersebut tidak menimbulkan korban jiwa dari penumpang JAL, setidaknya ada satu hewan peliharaan kucing dan anjing yang harus ditinggal dan tewas.
Sedangkan sebanyak lima dari enam penumpang pesawat penjaga pantai yang tabrakan dengan JAL meninggal dunia.