Berita , D.I Yogyakarta

PR YAKKUM Dorong Desa Peduli Terhadap Kesehatan Jiwa

profile picture Wahyu Turi
Wahyu Turi
Pr yakkum
Screening kesehatan jiwa di PR YAKKUM. (Foto: Wahyu Turi K)

HARIANE - Dalam memperingati Hari Kesehatan Jiwa se-Dunia, Pusat Rehabilitasi (PR) YAKKUM meluncurkan Buku Panduan Desa Ramah Kesehatan Jiwa pada Kamis, 24 Oktober 2024.

Proyek Manajer Kesehatan Jiwa Berbasis Masyarakat PR YAKKUM, Siswaningtyas, mengatakan bahwa selaras dengan tema "Kerja Cerdas untuk Kesehatan Jiwa Menuju Indonesia Emas," buku tersebut berkonsentrasi pada bagaimana menciptakan lingkungan yang sehat jiwa dan ramah, baik di lingkungan kerja maupun di masyarakat.

"Jadi itu supaya menjadi kesadaran baik dari individu maupun warga bahwa itu penting. Sama-sama pentingnya menjaga kesehatan jiwa dan kesehatan fisik," kata Swastiningtyas, Jumat, 25 Oktober 2024.

Buku tersebut memperkenalkan bagaimana desa mau dan mampu untuk peduli terhadap kesehatan jiwa.

Desa, sebagai pemerintah terdekat masyarakat, diharapkan bisa memberikan kontribusi, baik itu pendampingan kepada keluarga maupun individu yang mengalami gangguan jiwa.

"Kenapa pakai terminologi desa dan tidak kalurahan? Karena harapannya ini juga dipahami tidak hanya di wilayah DIY. Semua wilayah itu punya sumber daya untuk bersama-sama, terutama di layanan kesehatan jiwa masyarakat," jelasnya.

Menurutnya, akses layanan kesehatan jiwa perlu disuarakan kepada masyarakat. Sebab hal itu bukan sesuatu yang tabu dan menjadi kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan data survei kesehatan Indonesia tahun 2023, DIY menduduki peringkat pertama wilayah yang memiliki masalah gangguan jiwa, terutama kategori gangguan jiwa berat. Mereka umumnya berusia antara 15-24 tahun atau merupakan Generasi Z.

Meski demikian, hal itu juga menunjukkan tren positif karena meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap deteksi dini masalah gangguan jiwa.

"Tapi itu di satu sisi juga bagus karena ada sistem deteksi dini. Akhirnya nanti screening jiwa yang lebih massif daripada wilayah-wilayah lainnya," terangnya.

Melalui deteksi dini masalah gangguan jiwa, lanjutnya, perlu respon kasus mulai dari sisi preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Sementara peluncuran buku tersebut merupakan bagian dari promosi untuk lebih peduli terhadap masalah kesehatan jiwa.

"Misalnya, jika ada individu yang mengalami stres, secepat mungkin mereka harus mengakses layanan terdekat, apakah itu puskesmas atau psikolog," sambungnya.

Ads Banner

BERITA TERKINI

Diboyong ke Panggung Prambanan Jazz Festival, Begini Kesan Eaj Park

Diboyong ke Panggung Prambanan Jazz Festival, Begini Kesan Eaj Park

Sabtu, 05 Juli 2025
Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 5 Juli 2025, Naik atau Turun?

Harga Emas Perhiasan Hari ini Sabtu 5 Juli 2025, Naik atau Turun?

Sabtu, 05 Juli 2025
Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 5 Juli 2025 Berapa? Cek Disini

Harga Emas Antam Hari ini Sabtu 5 Juli 2025 Berapa? Cek Disini

Sabtu, 05 Juli 2025
Begini Tampang Ciut Pelaku Pengeroyokan Usai Digeruduk Ribuan Ojol di Rumahnya

Begini Tampang Ciut Pelaku Pengeroyokan Usai Digeruduk Ribuan Ojol di Rumahnya

Sabtu, 05 Juli 2025
Miris! Kronologi Driver Ojol Perempuan Dikeroyok Keluarga Customer Gegara Telat 5 Menit

Miris! Kronologi Driver Ojol Perempuan Dikeroyok Keluarga Customer Gegara Telat 5 Menit

Sabtu, 05 Juli 2025
Puluhan Juta Melayang Digondol Peretas WhatsApp Bupati Kulon Progo

Puluhan Juta Melayang Digondol Peretas WhatsApp Bupati Kulon Progo

Jumat, 04 Juli 2025
Jadwal Penerbangan Jemaah Haji Pulang 6 Juli 2025, Cek Info Lengkapnya Disini

Jadwal Penerbangan Jemaah Haji Pulang 6 Juli 2025, Cek Info Lengkapnya Disini

Jumat, 04 Juli 2025
‎Comeback Dramatis! Unggul FC Gulung Pangsuma FC 5-3 di GOR Amongrogo

‎Comeback Dramatis! Unggul FC Gulung Pangsuma FC 5-3 di GOR Amongrogo

Jumat, 04 Juli 2025
‎Dua SMP Negeri di Bantul Masih Kekurangan Siswa, Ternyata Ini Penyebabnya

‎Dua SMP Negeri di Bantul Masih Kekurangan Siswa, Ternyata Ini Penyebabnya

Jumat, 04 Juli 2025
Gudeg Bonggol Gedhang Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Gunungkidul, Penasaran Rasanya ?

Gudeg Bonggol Gedhang Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Gunungkidul, Penasaran Rasanya ?

Jumat, 04 Juli 2025