Berita , D.I Yogyakarta
Puluhan Insiden Kebakaran di Sleman Terjadi Hingga Awal Juli 2023, Mayoritas Korsleting Listrik
HARIANE - Sepanjang Januari hingga awal Juli 2023 ini sudah terjadi puluhan kasus kebakaran di Sleman.
Mayoritas dari kejadian kebakaran disebabkan adanya hubungan arus pendek atau korsleting listrik.
Selebihnya kebakaran di Sleman terjadi karena kelalaian manusia. Seperti lupa mematikan kompor dan pembakaran sampah yang tidak dilokalisir.
"Sampai saat ini ada 72 kejadian kebakaran. Korban jiwa tidak ada, adanya luka bakar. Penyebab kebakaran disebabkan konsleting listrik 33 kasus. Yang lain kompor dan pembakaran sampah," kata Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Sleman Sutriyanta, Senin, 10 Juli 2023.
Dari puluhan kasus kebakaran tersebut, kebanyakan objek yang terbakar adalah rumah. Namun ada juga obyek yang terbakar berupa kabel listrik dan mobil.
Mengenai kasus kebakaran tersebut, Sutriyanta menyampaikan perlunya masyarakat melakukan antisipasi salah satunya dengan cara memeriksa instalasi listrik.
Selain itu, saat bepergian masyarakat juga diminta untuk tidak mengabaikan kabel-kabel listrik yang masih tersambung.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat, untuk memastikan kompor mati, utamanya saat ditinggal berpergian.
Saat masyarakat membakar sampah, katanya, juga jangan terlalu dekat dengan benda yang mudah terbakar agar api tidak merambat atau menyambar.
"Awas dalam menyimpan bahan yang mudah terbakar seperti BBM, zat kimia, tiner dan lain-lain. Kalau terjadi kebakaran segera minta tolong, dan hubungi damkar terdekat, simpan nomor damkar," ujarnya.
Terpisah Kasi Operasional dan Investigasi Damkar Sleman, Nawa Murtiyanto menambahkan, pada tahun 2022 lalu angka kejadian kebakaran meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Ia menyebutkan, menurut data Damkar Sleman di tahun 2020 ada 99 kejadian kebakaran. Kejadian kebakaran terus meningkat di mana tahun 2021 tercatat 107 kejadian dan tahun 2022 ada 146 kejadian.