HARIANE – Pemerintah Kabupaten Gunungkidul berencana melanjutkan proyek penataan Alun-alun Wonosari pada tahun 2025 mendatang.
Estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk program tersebut secara keseluruhan mencapai Rp 6,3 miliar.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul, Harry Sukmono, mengatakan penataan Alun-alun sudah digagas oleh pemerintah sejak tahun 2022 lalu.
Dua tahun terakhir, pemerintah telah mulai melakukan penataan dengan beberapa pekerjaan.
Hal ini dilakukan karena kondisi tanah di alun-alun yang mengalami kemiringan ekstrem pada musim kemarau, dan saat musim hujan tanah tidak dapat menyerap air sehingga menyebabkan genangan.
"Dua tahun lalu sudah dilakukan penataan. Insya Allah tahun depan akan dilanjutkan penataan kembali. Ini sedang kami bahas untuk penganggaran dan eksekusinya," kata Harry Sukmono.
Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya telah menyusun masterplan untuk penataan Alun-alun Wonosari.
Nantinya, lokasi tersebut akan menjadi ruang terbuka hijau.
Di pinggiran alun-alun tetap akan ditanami pepohonan hijau, sementara pohon beringin yang ada di dalam akan tetap dipertahankan.
Sedangkan di area luar, nantinya akan dipasang bola-bola batu yang mengitari Alun-alun, seperti yang dipasang di kawasan Tugu Tobong Siyono.
Lapangan atau tanah di Alun-alun nantinya akan tetap ditanami rumput hijau.
Harry menyebutkan estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk menyelesaikan program penataan Alun-alun mencapai Rp 6,3 miliar.