Sejarah Masjid Istiqlal yang Terbesar di Indonesia: Dibangun Selama 17 Tahun
Pada saat menentukan lokasi pembangunan masjid, sempat terjadi perdebatan antara Ir. Soekarno dan Bung Hatta yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden RI.
Ir. Soekarno atau akrab disapa Bung Karno mengusulkan lokasi pembangunan masjid di atas bekas benteng Belanda Frederick Hendrik dengan Taman Wilhelmina yang dibangun oleh Gubernur Jendral Van Den Bosch pada 1834.
Akan tetapi, Bung Hatta justru menganggap pembongkaran benteng Belanda akan memakan dana yang tidak sedikit.
Bung Hatta mengusulkan lokasi pembangunan masjid dilakukan di tengah-tengah umat, yaitu di Jalan Thamrin yang saat itu dikelilingi kampung-kampung.
Pada akhirnya, Bung Karno memutuskan untuk melakukan pembangunan di lahan bekas benteng Belanda, karena di seberangnya terdapat Gereja Kathedral.
Pembangunan masjid di lokasi tersebut bertujuan untuk menampilkan kerukunan dan keharmonisan kehidupan beragama di Indonesia.
Proses Pembangunan Masjid Istiqlal
Proses pembangunan diawali dengan pemancangan tiang pertama oleh Presiden Ir. Soekarno pada 24 Agustus 1961, bertepatan Maulid Nabi Muhammad Saw. Sayangnya, pembangunan masjid tidak dapat dilaksanakan dengan lancar. Hal ini ditandai dengan tidak adanya kemajuan sejak 1950 hingga 1965.BACA JUGA : Renovasi Masjid Raya Baiturrahman Kota Semarang Rampung 23 September 2022, Begini Harapan Ma’ruf AminSituasi politik negara yang saat itu kurang kondusif menjadikan proses pembangunan Masjid Istqlal sempat terhambat. Pada saat itu, kondisi negara sedang berlaku demokrasi parlementer. Partai-partai politik pun saling bertikai dalam memperjuangkan kepentingannya masing-masing.