HARIANE – Beberapa waktu yang lalu jelang Armuzna, viral video sejumlah jemaah haji terlantar di Arafah.
Dalam video yang beredar terlihat satu kloter jemaah yang baru saja tiba di Arafah, tidak kebagian tenda untuk istirahat dan wukuf.
Alhasil mereka beristirahat di luar tenda. Beberapa jemaah laki-laki juga sempat berdebat dengan petugas terkait masalah pembagian tenda.
Terkait masalah ini, akhirnya Kementerian Agama memberikan respon dan menyampaikan berbagai persoalan yang memicu masalah tersebut.
Begini Kata Kemenag soal Jemaah Haji Terlantar di Arafah
Ketua PPIH Arab Saudi mengakui kalau petugas memang menghadapi sejumlah kendala dalam penempatan jemaah di tenda Arafah.
“Atas nama Ketua PPIH Arab Saudi, saya menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan sebagian jemaah haji Indonesia,” tutur Mukhlis M Hanafi.
Menurutnya ada sejumlah faktor penyebab jemaah haji terlantar di Arafah, yang pertama, tenda yang masih kosong tak bisa diakses oleh jemaah lain meski dari markaz yang sama.
Faktor kedua, skema pemberangkatan yang berbasis hotel menyulitkan penataan dan penempatan jamaah di tenda Arafah. Ketiga, jumlah petugas yang terlalu sedikit.
Keempat, banyak jemaah yang berpindah tenda secara sepihak untuk berkumpul dengan keluarga. Akibatnya berdampak layanan secara keseluruhan.
“Penempatan jemaah yang tidak sesuai rencana menyulitkan pihak syarikah/markaz proses distribusi makanan dan logistik,” jelasnya.
Ia menambahkan kalau permasalahan tersebut akhirnya bisa diselesaikan. Caranya yaitu dengan melakukan pemetaan ulang, jemaah yang tidak kebagian tenda diminta untuk menempati tenda resmi cadangan, melobi syarikah untuk menyiapkan tenda tambahan dan berkoordinasi dengan Arab Saudi.